Didukung Orang Terkaya ke-2 Dunia, Startup RI Lummo Dikabarkan PHK

Fahmi Ahmad Burhan
8 Juni 2022, 11:42
Lummo, startup, phk, jeff bezos
Lummo
Lummo

Startup Lummo dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK. Perusahaan rintisan Indonesia ini meraih pendanaan dari Bezos Expedition, perusahaan pengelolaan aset pribadi milik Jeff Bezos pada Februari.

Jeff Bezos merupakan orang terkaya kedua di dunia menurut Forbes, sekaligus pendiri raksasa e-commerce Amazon. Sedangkan Lummo menyediakan solusi layanan perangkat lunak penghubung bisnis dengan pelanggan atau direct to consumer (D2C) software-as-a-service (SaaS).

Startup itu memperoleh pendanaan seri C US$ 80 juta pada Februari. Investasi ini dipimpin oleh Tiger Global dan Sequoia Capital India.

Namun, Lummo dikabarkan melakukan PHK. “Teman saya baru bekerja untuk mereka bulan lalu, dan di-PHK kemarin (6/6),” kata salah satu pengguna Twitter, Selasa (7/6).

Katadata.co.id mengonfirmasi kabar tersebut kepada Lummo. Namun belum ada tanggapan hingga berita ini ditayangkan.

Saat meraih pendanaan pada Februari, CEO Lummo Krishnan Menon menyampaikan bahwa perusahaan memprioritaskan pertumbuhan eksponensial secara jangka panjang.

“Investasi ini semakin memperkuat upaya Lummo untuk mengembangkan solusi D2C,” ujarnya pada Februari (16/2).

Menurutnya, keikutsertaan Jeff Bezos dalam seri pendanaan itu dapat memperkuat ambisi Lummo untuk mempercepat pertumbuhan bisnis pengusaha dan pemilik merek di Indonesia dan seluruh Asia Tenggara.

Jeff Bezos dikenal secara global sebagai pelopor dunia e-commerce. Menurut Krishnan, model D2C Lummo selaras dengan komitmen salah satu orang terkaya di dunia itu, karena menawarkan peluang kepada pengusaha dan pemilik merek (brand) untuk membangun bisnis kompetitif jangka panjang.

“Dukungan skala ini menggarisbawahi keyakinan kami bahwa Indonesia dan Asia Tenggara adalah tujuan yang tepat bagi para investor teknologi,” ujar Krishnan.

Menurut laporan Google, Temasek, dan Bain pada 2020, nilai transaksi bruto alias gross merchandise value (GMV) ekonomi internet Asia Tenggara akan mencapai lebih dari US$ 300 miliar pada 2025. Sedangkan Indonesia US$ 124 miliar.

Namun masih ada kesenjangan inklusi digital dan keuangan. Krishnan menilai, para inovator dan startup muda sangat dibutuhkan untuk mengatasi tantangan ini.

Dia mengklaim, pendekatan D2C seperti Lummo memberikan dampak berkelanjutan bagi pengembangan bisnis di Indonesia. Selain itu, membuka lebih banyak potensi bisnis bagi usaha kecil dan menengah di tengah persaingan bisnis online.

Berbekal pengalaman mendalam tentang pasar di Indonesia, Lummo optimistis dapat menciptakan solusi teknologi yang mampu memecahkan tantangan bisnis yang dihadapi para pengusaha.

“Kami melihat pengusaha Indonesia sangat berambisi dan berorientasi pada pertumbuhan bisnis, serta berfokus membangun merek lokal mereka sendiri,” kata Krishnan.

Lummo pun membuat layanan LummoSHOP. Ini memberikan akses pada pelaku usaha dan pemilik merek untuk menganalisis dan menargetkan pelanggan untuk kembali melakukan pembelian melalui catatan dan riwayat pembelian pelanggan.

GMV LummoSHOP tumbuh 11 kali lipat sejak Desember 2020 hingga Desember 2021. LummoSHOP yang sebelumnya dikenal TOKKO juga memenangkan Google Play Users Choice Award 2022 kategori ‘Aplikasi Pilihan Pengguna’.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...