TikTok, Instagram, YouTube Bakal Punya E-Commerce di Indonesia?

Lenny Septiani
26 Oktober 2023, 18:55
Pedagang menawarkan barang dagangannya melaui aplikasi Tik-Tok Shop di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (4/10). Kementerian Perdagangan atau Kemendag meminta TikTok memisahkan fitur e-commerce dari platform media sosial. Kementerian memberikan waktu semin
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pedagang menawarkan barang dagangannya melaui aplikasi Tik-Tok Shop di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (4/10). Kementerian Perdagangan atau Kemendag meminta TikTok memisahkan fitur e-commerce dari platform media sosial. Kementerian memberikan waktu seminggu sejak Rabu (27/9) kepada TikTok untuk memisahkan TikTok Shop dari platform. Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 31 tahun 2023.

Pemerintah Indonesia melarang media sosial untuk melakukan jual beli di platformnya. TikTok, Instagram, dan YouTube kini dikabarkan sedang mengurus izin bisnis e-commerce di Indonesia.

Kabar yang dilansir Reuters menyebut TikTok dan YouTube sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan Meta untuk mengajukan permohonan lisensi e-commerce di Indonesia. Hal ini dilakukan setelah Indonesia mengeluarkan larangan belanja online di platform media sosial.

Menurut Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 yang terbit 27 September 2023, media sosial wajib mengurus perizinan baru jika ingin menyediakan layanan e-commerce. Regulasi ini bertujuan untuk melindungi pedagang kecil dan menengah serta pasar-pasar tradisional, serta memastikan data pengguna terlindungi.

Menurut data Momentum Works, dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, yakni lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia menghasilkan hampir $52 miliar dalam transaksi e-commerce tahun lalu. Regulasi ini menjadi pukulan bagi TikTok.

Juni lalu, TikTok berjanji untuk menginvestasikan miliaran dolar di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, untuk membangun layanan TikTok Shop. Setelah terbit Permendag tersebut, TikTok langsung menutup fitur TikTok Shop pada 4 Oktober lalu. Sampai saat ini, perusahaan belum mau berkomentar mengenai kapan akan merilis aplikasi baru.

“CEO TikTok mengirimkan surat ke Presiden Jokowi ingin bertemu. Dilimpahkan ke saya,” kata Teten dalam acara Pitching Day Startup di kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Rabu (25/10). Kementerian Koperasi dan UKM akan menghubungi TikTok terkait jadwal pertemuan dengan Presiden Jokowi. Oleh karena itu, Teten belum dapat menjabarkan waktu pertemuan tersebut.

Ia tidak mengungkapkan kapan TikTok akan kembali menyediakan layanan e-commerce di Indonesia. Namun, Teten optimistis perusahaan asal Cina ini bakal menghadirkan lagi layanan perdagangan elektronik. “Pendapatannya besar Rp 8,4 triliun per bulan. Datanya bisa dilihat di Google. Cukup besar,” katanya.

Jika TikTok ingin membuka kembali layanan e-commerce di Indonesia, Teten menyatakan, perusahaan asal Cina itu harus mengikuti peraturan di Indonesia. Yang terbaru, TikTok dikabarkan menjajaki kerja sama dengan pemain lokal, salah satunya Tokopedia.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...