Shopee hingga Tokopedia TikTok Shop Hapus Puluhan Ribu Produk Thrifting
Asosiasi E-commerce Indonesia atau idEA menyatakan anggota seperti Shopee, Tokopedia TikTok Shop, Lazada hingga Blibli menghapus puluhan ribu produk terkait thrifting atau pakaian bekas impor.
Sekretaris Jenderal idEA Budi Primawan menyebutkan ada ratusan kata kunci alias keyword yang diblokir. Dari pemblokiran itu, puluhan ribu produk terkait thrifting dihapus dari laman e-commerce.
“Setiap platform punya daftar masing-masing, tetapi rata-rata sudah ada ratusan keyword yang diblokir. Dalam beberapa bulan terakhir juga sudah ada puluhan ribu listing yang diturunkan lewat proactive takedown,” ujar Budi kepada Katadata.co.id, Kamis (13/11).
Jumlah kata kunci yang diblokir dan produk terkait thrifting yang dihapus terus berubah, karena sistem monitoring otomatis bekerja setiap hari.
idEA memastikan akan mendukung kebijakan pemerintah dalam menertibkan perdagangan barang thrifting. Namun asosiasi juga menekankan pentingnya agar kebijakan tidak mengganggu penjual lokal yang menjual produk baru atau barang sekunder legal.
“idEA mendukung langkah pemerintah dan memastikan penertiban berjalan efektif, tapi tetap tidak mengganggu seller lokal yang menjual barang baru atau barang sekunder legal,” kata Budi.
Deputy Director of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengatakan perusahaan telah menjalankan ketentuan dalam Permendag Nomor 40 Tahun 2022 dan Permendag Nomor 31 Tahun 2023 sejak 2023.
"Puluhan ribu toko juga terkena dampak karena terdeteksi melanggar peraturan yang berlaku dan produknya telah diturunkan," kata Radynal saat konferensi pers di Kementerian UMKM, dikutip dari Antara, Jumat (7/1).
Belakangan ini, viral di media sosial video yang menampilkan Shopee memblokir produk-produk yang mengandung kata 'thrifting'. Katadata.co.id mengonfirmasi hal ini kepada perusahaan, namun belum ada tanggapan.
Akan tetapi, saat konferensi pers di Kementerian UMKM, Radynal mengatakan tantangan utama platform e-commerce dalam mengatasi masalah penjualan pakaian bekas alias thrifting, salah satunya menghadapi penjual yang berusaha mengakali sistem deteksi. Misalnya dengan mengganti kata kunci atau membuat kombinasi kata kunci baru yang sulit terdeteksi oleh sistem.
Ia memastikan perusahaan melakukan proses penurunan produk dengan pendekatan humanis. Menurut dia, banyak pedagang nakal yang menggunakan deskripsi manipulatif, sehingga harus dilakukan pengecekan secara satu per satu.
"Jadi memang agak humanis. Kami turunkan satu-satu, judgement-nya juga judgement manusia, karena kami tidak mau memakai mesin langsung blokir secara keyword, takut ada UMKM kecil yang kami turunkan," kata Radynal.
Perusahaan juga aktif memberikan edukasi dan notifikasi langsung kepada penjual apabila produk yang dijual terbukti melanggar ketentuan.
Shopee memiliki tim khusus yang secara manual memastikan penjual yang melanggar ditindak, sementara pelaku UMKM lokal yang sah tidak ikut terdampak.
"Proses itu terus dijalankan, termasuk melalui proses pengecekan manual karena kami ingin menjaga akurasi. Sebagai platform berbasis User Generated Content (UGC), kami juga menindaklanjuti jika menerima laporan dari pengguna platform dengan pemeriksaan produk," kata Radynal.
Impor Baju Bekas Melonjak
Data dari Badan Pusat Statistik alias BPS yang diolah oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Perdagangan menunjukkan nilai impor untuk kategori barang tekstil jadi, pakaian bekas, dan gombal pada periode Januari hingga Juli mencapai US$ 78,19 juta. Angkanya meningkat 17,33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu alias year on year (yoy).
Negara pemasok utama meliputi Cina, Vietnam, Bangladesh, Taiwan dan Singapura. Maman mengungkapkan impor baju bekas terus meningkat. Angkanya sebagai berikut:
- 2021: impor barang-barang dan baju bekas 7 ton
- 2022: 12 ton
- 2023: 12 ton
- 2024: 3.600 ton Januari - Agustus
- 2025: 1.800 ton
Lonjakan impor baju bekas tersebut, kata Menteri UMKM atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah Maman Abdurrahman, mengusik pasar domestik Indonesia.
Maman mengatakan sudah meminta platform e-commerce menutup akun toko yang menjual baju impor bekas alias thrifting.
“Kemarin sudah saya perintahkan e-commerce, pokoknya setop. Tidak boleh lagi menjual barang-barang, baju-baju bekas,” ujar Maman dalam konferensi pers acara Expo Keuangan dan Seminar Syariah (EKSiS) di Jakarta, pekan lalu (6/11).
Maman sudah melihat kemajuan sejumlah e-commerce yang melakukan pemblokiran terhadap beberapa pedagang yang terindikasi menjual pakaian bekas impor.
