Usai Tembus Rekor, Harga Bitcoin Diramal Rp 206 Juta Didukung PayPal
Harga bitcoin menyentuh rekor US$ 13.169 atau Rp 193,2 juta per koin pada Jumat pagi (23/10), berdasarkan data Coindesk. Harganya terus melonjak sejak kemarin, dan diprediksi tembus US$ 14.000 atau Rp 206 juta pada akhir tahun ini.
Lonjakan terjadi setelah perusahaan pembayaran asal Amerika Serikat (AS) PayPal mengumumkan dukungannya terhadap mata uang digital cryptocurrency. Pengguna di AS dapat bertransaksi menggunakan bitcoin dan lainnya.
Selain itu, raksasa layanan pembayaran ini berencana mengadopsi bitcoin pada bisnis anak usahnya, Venmo. Berdasarkan data Bloomberg, PayPal memiliki lebih dari 346 juta pengguna aktif. Sebanyak 26 juta di antaranya pedagang online.
“Pergeseran menjadi mengadopsi mata uang digital tidak bisa dihindari. Ini jelas menguntungkan terhadap inklusi dan akses keuangan," kata CEO PayPal Dan Schulman dikutip dari The Verge, Kamis (22/10).
Schulman pun berencana menggaet bank sentral dan regulator di seluruh dunia untuk dapat mengadopsi cryptocurrency.
Managing Director Wave Financial Group Constantin Kogan mengatakan, pengumuman PayPal tersebut menunjukkan bahwa cryptocurrency dapat diadopsi. “Tahun ini, penerimaan mata uang digital sangat cepat. Kami melihat, arus utama adopsi pada 2021,” katanya dikutip dari Forbes, Kamis (22/10).
Ia juga memperkirakan, harga bitcoin terus melonjak. “Kami percaya harganya bisa mencapai US$ 14.000 lebih pada akhir tahun," ujar Kogan.
Sedangkan Direktur Bitcoin Indonesia William Sutanto mengatakan, harga bitcoin melonjak 90% lebih dibandingkan awal tahun yang hanya US$ 7.300 atau Rp 99 juta. Ia menilai, peningkatan ini menunjukkan bahwa cryptocurrency aman ditransaksikan.
"Ditambah dengan berita perusahaan-perusahaan besar mulai berinvestasi dan mengintegrasikan bitcoin ke bisnis mereka, fundamental mata uang digital ini sangat kuat," kata William dikutip dari siaran pers, kemarin (22/10).
Sebelumnya, konsultan terkait blockchain dan aset digital M Yusuf Musa memperkirakan, harga bitcoin terus menguat hingga akhir tahun ini. “Kalau melihat kondisi pasar saat ini, bisa saja harga bitcoin menembus US$ 15.000 per koin,” kata dia kepada Katadata.co.id, Agustus lalu (18/8).
Sedangkan Chief Executive di DeVere Group Nigel Green menilai, kenaikan harga bitcoin sejak kemarin mirip dengan situasi pada 2017. Saat itu, harganya menyentuh level tertinggi sepanjang masa yakni US$ 20.000 per koin.
Ia menilai, lonjakan harga baru-baru ini belum menunjukkan ketertarikan investor secara masif. Namun, ia yakin pemilik modal akan mulai berinvestasi pada akhir tahun. "Hanya masalah waktu. Investor tidak akan mau ‘tidur sambil berjalan’ saat harganya melonjak pada akhir 2020," ujarnya.
Firma intelijen blockchain Chainalysis mencatat, 106.519 bitcoin dipertukarkan pada Rabu lalu (21/10). Jumlahnya merupakan yang terbesar sejak 2 Oktober.
"Kenaikan arus masuk bursa menunjukkan beberapa investor bergegas melikuidasi kepemilikanya atau mengambil untung," kata Chief Economist Chainalysis Philip Gradwell dikutip dari Coindesk, Kamis (22/10).