Pamor Uang Kripto Meningkat, Jadi Alat Pembayaran Tesla hingga PayPal

Sorta Tobing
1 April 2021, 15:35
mata uang kripto, cryptocurrency, bitcoin, tesla, paypal
Katadata
Ilustrasi. Penggunaan cryptocurrency, terutama bitcoin, semakin marak.

Namun, banyak kritik pula yang muncul karena penggunaan cryptocurrency banyak dipakai untuk aktivitas ilegal. Sifatnya yang semi-anonim membuat mata uang kripto kerap dipakai untuk pencucian uang dan penggelapan pajak. 

Kritik lainnya dari jenis mata uang ini adalah volatilitasnya yang tinggi. Harganya berdasarkan permintaan dan penawaran. 

Bitcoin, misalnya, mengalami lonjakan dan keruntuhan yang cepat. Nilainya sempat mencapai US$ 19 ribu pada Desember 2017 sebelum turun menjadi US$ 7 ribu dalam hitungan bulan.

Karena itu, beberapa ekonom menyebut cryptocurrency hanya berumur pendek dan berpotensi menjadi gelembung yang cepat meletus. Apalagi, mata uang ini tidak berakar pada barang material tertentu. Biaya produksinya juga besar. Semakin tinggi harganya, maka butuh sistem komputer yang canggih. 

Bitcoin
Ilustrasi bitcoin. (Wikimedia)

Jenis-Jenis Crytocurrency

Bitcoin merupakan mata uang kripto pertama. Peluncurannya, melansir Investopedia, pada 2009 oleh individu atau kelompok dengan nama samaran Satoshi Nakamoto. Pada Maret 2021, ada lebih 18,6 juta Bitcoin yang beredar dengan total kapitalisasi pasar mencapai US$ 927 miliar. 

Ada pula ethereum. Mata uang kripto ini sebenarnya adalah platform perangkat lunak terdesentralisasi yang dijalankan tanpa henti dan terbebas dari penipuan, kontrol, serta campur tangan pihak ketiga. 

Tujuan pembentukan ethereum adalah menciptakan produk keuangan terdesentralisasi yang dapat diakses oleh siapapun di dunia secara gratis, terlepas dari etnis, kebangsaan, dan keyakinannya.

Cryptocurrency lainnya adalah litecoin (LTC) yang diluncurkan pada 2011. Kehadirannya mengikuti jejak Bitcoin. Kalau Bitcoin dianggap emas, maka Litecoin adalah Perak. 

Pembuatnya adalah lulusan Massachusetts Institute of Technology dan insinyur Google bernama Charlie Lee. Pada Januari 2021, litecoin memiliki kapitalisasi pasar US$ 10,1 miliar dan nilai per token $ 153,88, menjadikannya cryptocurrency terbesar keenam di dunia.

Lalu, cardano (ADA). Mata uang ini dibuat berdasarkan penelitian para insinyur, ahli matematika, dan pakar kriptografi. Pemimpin proyeknya adalah Charles Hoskinson, salah satu dari lima anggota pendiri awal Ethereum.

Tim di belakang cardano menciptakan blockchain-nya melalui eksperimen dan penelitian peer-review. Para peneliti di balik proyek tersebut telah menulis lebih dari 90 makalah tentang teknologi blockchain di berbagai topik. Penelitian inilah yang menjadi  tulang punggung Cardano.

Karena proses pembuatannya yang ketat, cardano tampak menonjol dibandingkan mata uang kripto lainnya. Bahkan sempat mendapat julukan Si Pembunuh Ethereum. Pada Januari 2021, Cardano memiliki kapitalisasi pasar US$ 9,8 miliar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...