Pinjaman Online Rp 182 T, Transaksi Fintech Lending Naik 3 Kali Lipat
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, penyaluran kredit oleh startup teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) Rp 182 triliun per Maret. Perusahaan di sektor ini pun mencatatkan peningkatan transaksi hingga tiga kali lipat selama kuartal pertama.
Fintech di bidang pendidikan, Pintek misalnya, membukukan peningkatan penyaluran pinjaman tiga kali lipat secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I. Namun, Co-Founder sekaligus Direktur Utama Pintek Tommy Yuwono tidak memerinci nilai kredit selama tiga bulan pertama tahun ini.
Sedangkan penyaluran kredit secara total sejak 2018 lebih dari Rp 143 Miliar. Tahun ini, Pintek menargetkan pemberian pinjaman hingga Rp 700 miliar.
Target itu seiring dengan status berizin yang resmi diperoleh Pintek, berdasarkan surat keputusan OJK tertanggal 21 April. “Dengan status berizin dari OJK, kami ingin melanjutkan misi membuka akses pendanaan pendidikan di Indonesia seluas-luasnya,” kata Tommy dalam siaran pers, Jumat (7/5).
Lalu, Modalku mencatatkan penyaluran pinjaman total Rp 23,4 triliun per Maret. “Dengan 4,3 juta transaksi pinjaman di Asia Tenggara, termasuk Indonesia," ujar Co-Founder sekaligus COO Modalku Iwan Kurniawan dalam siaran pers, Kamis (6/5).
Per akhir tahun lalu, perusahaan menyalurkan Rp 22 triliun. Itu artinya, penyaluran pinjaman selama kuartal pertama sekitar Rp 1,4 triliun.
Pemberian pinjaman oleh Modalku sepanjang tahun lalu pun meningkat dua kali lipat dibandingkan 2019, meski ada pandemi corona.
Iwan mengatakan, perusahaan menyasar lebih banyak UMKM potensial tahun ini. Oleh karena itu, Modalku bekerja sama dengan berbagai ekosistem. Yang terbaru, fintech ini menggaet BRI Agro yang berperan sebagai pemberi pinjaman (lender).
Fintech lain yang mencatatkan peningkatan penyaluran pinjaman lebih dari dua kali lipat atau 130% yakni Akseleran. Startup ini menyalurkan Rp 110 miliar per Februari.
Secara kumulatif, Akseleran sudah menyalurkan pinjaman usaha Rp 2,2 triliun kepada 2.500 peminjam. Sedangkan rasio kredit macet alias non performing loan (NPL) 0,2%.
"Sebagai bagian dari memitigasi risiko NPL, kami selalu menerapkan penilaian kredit yang hati-hati dengan berfokus kepada cashflow calon peminjam,” ujar Co-Founder sekaligus CEO Akseleran Ivan Tambunan, Maret lalu (31/3).
Sedangkan Modal Rakyat membukukan penyaluran pinjaman Rp 1,2 Triliun kepada lebih dari 25 ribu pelaku UMKM selama kuartal pertama. Jumlah pemberi pinjaman 12 ribu entitas.
Modal Rakyat pun menggencarkan kolaborasi tahun ini. Yang terbaru, perusahaan menggaet anak usaha fintech PayFazz yakni Fazz Financial Group (FFG).
Melalui kolaborasi itu, Modal Rakyat akan menyalurkan pinjaman kepada mitra agen di ekosistem PayFazz melalui Modal Mikro yang ada di platform. Penyaluran pinjaman berkisar dari Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta dengan durasi pinjaman 14 hari.
Fintech lainnya, Investree menyediakan fasilitas pinjaman Rp 9,4 triliun. Sedangkan nilai pinjaman yang tersalurkan Rp 6,4 triliun.
Khusus layanan syariah Investree, penyaluran pinjaman total Rp 384,84 miliar. Sedangkan sepanjang kuartal pertama, penyaluran kredit Rp 10 miliar.