Raup Rp1,7 Miliar, Begini Cara Hitung Untung Ghozali Everyday Jual NFT
Ghozali Everyday meraup Rp 1,7 miliar dari penjualan NFT atau non fungible token berupa foto diri (selfie). Keuntungan ini didapat dari beragam sumber.
Head of TokoMall Thelvia Vennieta menjelaskan, pria dengan nama asli Sultan Gustaf Al Ghozali itu menjual NFT foto selfie di marketplace OpenSea. Keuntungan dari penjualan berasal dari dua sumber.
Pertama, penjualan awal. Ghozali Everyday membanderol NFT sekitar US$ 3 atau sekitar Rp 43 ribu.
Pemuda berusia 22 tahun itu menjual 933 NFT foto selfie di OpenSea. Apabila dikalkulasikan, maka ia mendapatkan sekitar Rp 40 juta.
Namun, transaksi awal itu akan dipotong 2,5% untuk biaya atau fee berjualan di OpenSea.
Kedua, dari royalti di OpenSea. Ini diperoleh setelah NFT foto selfie Ghozali Everyday banyak yang dijual kembali oleh pembeli pertama.
"Berkat momentum dan kekuatan komunitas, banyak pihak yang membeli NFT Ghozali dan menawarkan kembali ke pembeli kedua, ketiga, dan seterusnya dengan harga lebih tinggi," kata Thelvia kepada Katadata.co.id, Senin (17/1).
Volume penjualan lanjutan dari NFT Ghozali Everyday pun lebih dari Rp 12 miliar. Sedangkan OpenSea menerapkan maksimal royalti yang didapat penjual awal yakni 10%.
Dikutip dari situs OpenSea, NFT dapat diprogram agar setiap transaksi menyertakan royalti. Ini memungkinkan pembuat konten seperti Ghozali mendapatkan imbalan yang adil.
Apabila dikalkulasikan, pendapatan dari royalti bisa mencapai sekitar Rp 1,5 miliar.
"Jadi, pendapatan total Ghozali itu didapat dari harga awal yang ditawarkan Ghozali sekitar US$ 3 per karya ditambah penghitungan royalti," kata Thelvia.
Di saluran YouTube milik Deddy Corbuzier, Ghozali mengaku telah meraih pendapatan dari NFT hingga Rp 1,7 miliar dalam bentuk ethereum. "Beberapa ethereum ada yang saya jual lagi, dan sudah dicairkan Rp 39 juta. Ini untuk keperluan pribadi," katanya.
Ia mengatakan, pendapatan itu akan dipakai untuk modal berjualan NFT. "Dipakai untuk modal minting. Untuk unggah di OpenSea ada biayanya," ujarnya.
Minting dalam NFT yakni pembuat mencatatkan karya seni di ekosistem blockchain. Ini mencegah duplikasi dan membuat karya seni menjadi mudah untuk didapatkan.
Penjual NFT di OpenSea memang mesti mengeluarkan biaya yang dinamakan gas fee. Biaya itu dikeluarkan pengguna untuk mengompensasi energi komputasi dalam bertransaksi di blockchain ethereum.
Selain itu, uang hasil penjualan NFT foto selfie itu akan diinvestasikan untuk mewujudkan impiannya. Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang ini ingin bekerja di studio animasi, lalu memiliki perusahaan sendiri.