Penyaluran Pembiayaan Fintech ALAMI Melesat Rp 1 T dalam Enam Bulan
Penyelenggara teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) syariah ALAMI mencatatkan pertumbuhan penyaluran pinjaman signifikan. Akumulasi penyaluran pembiayaan per Maret 2022 mencapai Rp 2,19 triliun atau melesat lebih dari Rp 1 triliun dari posisi September yang mencapai Rp 1 trilun.
Hingga saat ini, ALAMI telah mendanai lebih dari 8.500 proyek pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. ALAMI juga mencatatkan peningkatan pendana (funder) hingga 370% secara tahunan (year on year/yoy) tahun ini.
Tercatat, jumlah pengguna aplikasi ALAMI mencapai lebih dari 83 ribu tersebar di 482 kota/kabupaten di Indonesia. Direktur Utama PT ALAMI Fintek Sharia Harza Sandityo mengatakan, pencapaian ALAMI ini didorong oleh pemaksimalan teknologi dalam memudahkan UMKM di berbagai wilayah.
"End to end process yang dilakukan secara digital mengakibatkan proses yang dilalui oleh calon penerima pembiayaan menjadi lebih cepat," katanya dalam siaran pers, Jumat (22/4).
ALAMI menyediakan layanan pendanaan syariah secara digital mulai dari unggah dokumen di aplikasi sampai proses pencairan dana. "Seluruhnya dilakukan secara digital. Dengan demikian, keamanan data nasabah juga lebih terjaga,” kata Harza.
Selain itu, capaian ALAMI diraih karena risiko investasi lebih terukur dan transparan. ALAMI mencatatkan kualitas pembiayaan yang baik. Tingkat Keberhasilan Pembayaran lebih dari 90 hari atau TKB90 ALAMI berada di level 100%. Apabila dianalogikan pada perbankan syariah, maka Non-Performing Financing (NPF) ALAMI berada di level 0%.
Harza juga mengatakan, pertumbuhan signifikan ALAMI terjadi karena pangsa pasar layanan keuangan syariah mempunyai potensi besar di Indonesia. Dalam laporan bertajuk Global Fintech Islamic Report 2021 dari Salam Gateway, pasar fintech syariah Indonesia US$ 2,9 miliar atau Rp 41,7 triliun.
Peringkat pertama yakni Arab Saudi US$ 17,9 miliar. Lalu Iran US$ 9,2 miliar, Uni Emirat Arab US$ 3,7 miliar, dan Malaysia US$ 3 miliar. Simak kinerja penyaluran pinjaman fintech P2P lending Indonesia setahun terakhir pada databoks berikut:
Sedangkan, ALAMI mengedepankan prinsip syariah yang berkeadilan dan transparan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. ALAMI misalnya menyampaikan biaya-biaya baik imbalan atau ujrah maupun biaya layanan secara transparan kepada nasabah.
ALAMI pun tidak mengenakan biaya penalti untuk pelunasan yang dipercepat serta menerapkan konsep islamic finance yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDG’s). ALAMI mendukung penerima pembiayaan yang juga turut memperhatikan keberlangsungan lingkungan dan tidak hanya semata-mata berorientasi pada bisnis.
Entrepreneur Selection and Growth Endeavor Indonesia Stefy Santoso mengapresiasi pertumbuhan bisnis ALAMI yang saat ini tengah melaju kencang. Kesuksesan ini menurutnya tidak lepas karena perusahaan sudah mampu memetakan target market dan strategi yang harus dilakukan ke depan. Salah satu potensi yang bisa dimanfaatkan untuk terus tumbuh yakni kolaborasi.
"Dari Endeavor kita terbuka dari sisi akses untuk mendukung seperti berkolaborasi dengan Endeavor Entrepreneur lainnya yang saat ini ada 74 dari 54 perusahaan yang berbeda," kata dia dalam diskusi bertajuk 'Jurus Fintech ALAMI Garap Pasar Syariah' oleh Katadata.co.id X Endeavor Indonesia, bulan lalu (25/3).
Adapun ALAMI merupakan salah satu start-up yang saat ini mengikuti 'Scaleup Growth Program' yang dikelola Endeavor Indonesia. Ini merupakan program untuk mendukung akselerasi start-up dalam negeri.