Kredit Macet Tembus Rp 1,14 Triliun, OJK Pantau Puluhan Startup Pinjol
Kredit macet perorangan startup teknologi finansial pembiayaan atau fintech lending Rp 1,14 triliun per 9 Maret. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun memantau secara ketat 24 penyedia layanan pinjaman online alias pinjol.
Jumlah startup pinjaman online alias pinjol yang dipantau OJK meningkat dibandingkan April 23 perusahaan. OJK mengawasi ketat puluhan fintech lending ini karena kredit macet di atas 5%.
Namun OJK tidak memerinci nama startup pinjaman online alias pinjol dengan tingkat wanprestasi atau keterlambatan membayar lebih dari 90 hari, yang disebut juga TWP90.
“Per April, terdapat 24 penyelenggara yang memiliki TWP90 lebih dari 5%,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK Mei, Selasa (6/6).
Alasan OJK memantau ketat 24 startup fintech lending tersebut yakni:
- Kemampuan platform memfasilitasi penyaluran dana, sehingga dapat memengaruhi outstanding pinjaman dan besarnya pendanaan yang masuk dalam periode macet
- Kualitas penilaian kredit atau credit scoring kepada calon penerima pinjaman
- Kualitas proses penagihan pinjaman yang sedang berjalan
- Banyaknya kerja sama dengan ekosistem seperti penyediaan fasilitas asuransi kredit dan lainnya
“OJK terus memantau terhadap perubahan TWP90 pada perusahaan yang memiliki TWP90 di atas 5%,” kata Ogi.
Rincian penyaluran pinjaman dan kredit macet perorangan startup fintech lending per 9 Maret sebagai berikut:
Usia peminjam | Outstanding pinjaman | Kredit lancar 30 hari | Kredit tidak lancar 30 – 90 hari | Kredit macet atau lebih dari 90 hari |
>19 tahun | Rp 132,25 miliar | Rp 122,77 miliar | Rp 7,93 miliar | Rp 1,56 miliar |
19 – 34 tahun | Rp 26,84 triliun | Rp 24,09 triliun | Rp 2,08 triliun | Rp 672 miliar |
34 – 54 tahun | Rp 16,43 triliun | Rp 14,85 triliun | Rp 1,13 triliun | Rp 442,76 miliar |
>54 tahun | Rp 1,84 triliun | Rp 1,73 triliun | Rp 87 miliar | Rp 25,7 miliar |
TOTAL | Rp 45,23 triliun | Rp 40,79 triliun | Rp 3,3 triliun | Rp 1,14 triliun |