Startup Suami Maudy Ayunda Jadi Anggota Pertama Bursa Kripto Indonesia
Startup yang dipimpin oleh suami Maudy Ayunda, Jesse Choi yakni Reku menjadi exchange pertama yang mendaftar di bursa kripto Indonesia.
Pemerintah meluncurkan Bursa Komoditi Nusantara atau CFX pada Juli. Ini berdasarkan Keputusan Kepala Bappebti Nomor 01/BAPPEBTI/SP-BBAK/07/2023.
Reku terdaftar sebagai anggota pertama bursa kripto pada 14 Desember. Jesse Choi menjabat sebagai Co-CEO di perusahaan rintisan yang sebelumnya bernama Rekeningku.com ini.
Persetujuan startup Reku sebagai anggota diumumkan oleh Presiden Direktur Bursa Komoditi Nusantara Subani pada gelaran Crypto Outlook 2024 dengan tema 'Mengupas Pertumbuhan Industri, Regulasi, serta Optimisme Aset Kripto Menjelang Halving' yang digelar akhir pekan lalu.
“Reku menyelesaikan beberapa prosedur yang harus dilalui Calon Pedagang Fisik Aset Kripto atau CPFAK untuk terdaftar secara resmi sebagai anggota bursa,” kata Subani dalam keterangan pers, Rabu (20/12).
“Selamat kepada Reku yang mendapatkan Surat Keanggotaan Bursa pertama," Subani menambahkan.
Subani menjelaskan sejumlah prosedur dalam pemberian Surat Persetujuan Anggota Bursa atau SPAB, yakni:
- Mengirimkan sejumlah dokumen yang dibutuhkan untuk mencatatkan diri sebagai pedagang resmi di bursa
- Mengikuti fit and proper test yang diikuti oleh Direksi, Komisaris, dan pemegang saham. Pada tahap ini, CFX akan memastikan pedagang di bursa itu memiliki integritas yang benar.
- Pihak bursa akan melakukan peninjauan sarana prasarana. Jika lulus, akan diberikan SPAB
- Proses SPAB akan dilanjutkan ke Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti
Suami Maudy Ayunda, Jesse Choi mengatakan Reku terus kooperatif dalam setiap tahapan dan semuanya berjalan dengan lancar.
“Selanjutnya, Reku akan berkoordinasi dengan Bappebti untuk kelanjutan proses perizinan sebagai Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK),” ujar Jesse. “Seluruh proses ini dijalankan sebagai komitmen Reku dalam memprioritaskan kepatuhan regulasi dan keamanan bagi investor dan para pengguna.”
Jesse mengatakan bahwa secara makroekonomi, 2023 merupakan tahun yang penuh tantangan. Ini ditandai dengan inflasi tinggi, tingkat suku bunga yang kurang menguntungkan publik, dan krisis geopolitik global.
Selain itu, industri kripto mengalami tantangan seperti rendahnya sentimen investor dan volume perdagangan kripto di Indonesia pada 2023 mengalami penurunan sekitar 60% secara tahunan atau year over year (yoy).
Meski begitu, Reku mencatat peningkatan pasar hingga empat kali lipat selama tahun ini.
Suami Maudy Ayunda itu menyampaikan, ada pengguna yang membiayai pendidikan dan kebutuhan rumah tangga dari hasil investasi kripto. “Ini yang membuat Reku bangga dengan apa yang dilakukan,” ujarnya.
Melalui surat terbuka, Jesse menyatakan bahwa Reku optimis terhadap 2024 dan seterusnya. Utamanya, dengan adanya adopsi institusional yang signifikan melalui BlackRock Bitcoin ETF yang akan datang dan regulasi yang semakin matang di seluruh dunia