Penyaluran Pinjol Modal Rakyat Awal Tahun Tertahan Sentimen Pemilu
Perusahaan fintech P2P lending Modal Rakyat mengatakan penyaluran pinjaman dari fintech online atau pinjaman online alias pinjol awal tahun ini masih tertahan karena adanya pemilihan umum (pemilu) pada Februari lalu.
Modal Rakyat merupakan platform Layanan Pendanaan Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) yang menyasar sektor produktif yakni UMKM. Direktur Utama Modal Rakyat Indonesia Christian Hanggra mengatakan jumlah dana yang disalurkan pada kuartal pertama tahun lalu terhadap tahun ini relatif stabil atau tidak bertumbuh secara drastis.
“Karena banyak yang wait and see di masa-masa pemilu. Jadi banyak proyek-proyek yang menunggu siapa presiden yang terpilih,” katanya dalam acara Mora Media Day di Jakarta, Kamis (28/3).
Sejak awal tahun 2024 hingga saat ini atau selama hampir tiga bulan, Modal Rakyat mencatat telah menyalurkan dana sebanyak Rp 182 miliar dan diprediksi mencapai Rp 190 miliar hingga akhir Maret ini.
Komisaris Modal Rakyat, Wafa Taftazani, menyampaikan bahwa perusahaan berfokus pada embedded finance, di mana perusahaan merangkul ekosistem industri dan menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan.
Sejak tahun 2023, Modal Rakyat memang fokus membangun kemitraan dengan berbagai ekosistem yakni Fast-Moving Consumer Goods (FMCG), bahan bangunan, agrikultur, dan food and beverage alias F&B.
“Kami ingin hadir sebagai produk keuangan ke platform di mana UMKM berbisnis,” kata Wafa. ia menilai, dengan begitu pelaku UMKM tidak perlu memiliki aplikasi lain untuk mendapatkan layanan keuangan.
“Misalnya e-commerce, strategi kami adalah menghadirkan produk layanan keuangan kami ke platform e-commerce tersebut,” ia menambahkan.
Ia menjelaskan, pemberian pinjaman dana kepada UMKM tersebut akan dinilai berdasarkan data-data kinerja para UMKM di platform tersebut.
Penilaian tersebut nantinya akan mempengaruhi besaran jumlah dana yang dapat dipinjam, besaran bunga, hingga tenor pinjaman.
Wafa menyampaikan perusahaan sedang dalam tahap diskusi dengan beberapa platform untuk bekerjasama menyediakan layanan pendanaan dari Modal Rakyat. Namun, ia tidak menyebutkan nama-nama platform tersebut.
“Targetnya semoga tahun ini sudah ada yang bisa di-share nama-namanya,” ujar dia.
Modal Rakyat berdiri sejak tahun 2018. Hingga saat ini, perusahaan mencatat telah menyalurkan dana sebesar Rp 11,9 triliun dalam lebih dari 500 ribu pinjaman. Perusahaan mencatat memiliki 14.820 pemberi pinjaman atau lender dan sebanyak 77 ribu peminjam dana atau borrower.
Pada Januari 2024, Bank Mandiri, Meratus Group, dan Modal Rakyat meluncurkan Meratus Smart Financing, fasilitas kredit talangan senilai Rp 200 miliar. Produk keuangan digital itu ditujukan bagi pelaku UKM logistik di ekosistem Meratus Group untuk modal kerja bisnis atau membiayai operasional jasa angkutan laut kontainer.
Sementara itu, Modal Rakyat menghadapi gugatan dengan nilai sengketa Rp 300 juta. Otoritas Jasa Keuangan alias OJK pun memanggil startup ini. “Sehubungan dengan panggilan OJK, tentu sudah kami penuhi. Pertemuan ini berjalan lancar dan bersifat konstruktif,” kata juru bicara Modal Rakyat kepada Katadata.co.id, bulan lalu (29/2).