Muslim Pro Bantah Jual Data Lokasi Pengguna untuk Militer AS

Fahmi Ahmad Burhan
19 November 2020, 09:10
Muslim Pro Bantah Jual Data Lokasi Pengguna untuk Militer AS
Google Play Store
Aplikasi Muslim Pro

Di toko aplikasi baik App Store maupun Google Play Store, pengguna meninggalkan ulasan negatif untuk aplikasi MuslimPro. Selain itu, mengingatkan orang lain untuk tidak mengunduhnya.

Dewan Agama Islam di Singapura atau Muis pun meminta komunitas muslim sebagai pengguna untuk berhati-hati. "Hati-hati saat menggunakan aplikasi semacam itu," kata juru bicara Muis dikutip dari The Straits Times, Selasa (17/11).

Otoritas pun merekomendasikan aplikasi lain untuk komunitas muslim seperti Muslim SG yang dikembangkan oleh Muis. Sama seperti Muslim Pro, aplikasi ini menyediakan informasi seperti waktu salat, gerai makanan bersertifikat halal dan lokasi masjid.

Akan tetapi, Motherboard melaporkan bahwa Muslim Pro hanyalah salah satu dari ratusan aplikasi yang menghasilkan uang dengan menjual data lokasi pengguna ke broker pihak ketiga seperti X-Mode. Selain Muslim Pro, X-Mode mendapatkan data dari aplikasi pelacakan cuaca dan penelusuran Craigslist.

Aplikasi lain yang juga ditampilkan dalam investigasi Motherboard yakni aplikasi perjodohan untuk muslim, Mingle. Aplikasi ini diunduh lebih dari 100 ribu kali.

Sedangkan militer AS juga dilaporkan membeli data dari broker pihak ketiga lainnya, yakni Babel Street. Berdasarkan catatan pengadaan publik, Komando Operasi Khusus AS (US Special Operations Command) menghabiskan US$ 90.656 pada April lalu untuk membeli data lokasi dari Babel Street. 

Babel Street menambang data dari aplikasi yang ada di ponsel dan menjual produk bernama Locate X. Ini memungkinkan orang memilih wilayah yang ingin dipantau dan menunjukkan pergerakan setiap perangkat di area itu.   

Klien Babel Street, termasuk militer AS dapat meminta untuk mencari lokasi perangkat tertentu setelah membayar untuk mengakses data. 

Juru bicara Komando Operasi Khusus AS Tim Hawkins mengatakan, pembelian data dari Babel Street untuk mendukung misi pasukan operasi khusus di luar negeri. "Kami secara ketat mematuhi prosedur dan kebijakan yang ditetapkan untuk melindungi privasi, kebebasan sipil, hak konstitusional dan hukum warga AS," katanya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...