Samsung Dikabarkan Tetap Pakai Google, Batal Beralih ke Bing
Setelah satu bulan, Samsung menghentikan tinjauannya untuk rencana tersebut dan berpotensi masih bertahan menggunakan layanan yang diberikan Google.
Keputusan Samsung untuk bertahan tampaknya dilakukan karena penggantian mesin pencari tidak akan menimbulkan banyak perubahan untuk pengguna, mengingat sebagian besar pengguna ponsel jarang menggunakan peramban internal. Selain itu, Google juga ikut mengejar kemajuan layanannya di bidang AI, dengan mengembangkan Bard dengan kemampuan yang mumpuni.
Saat ini, Google masih menjadi mesin pencari paling populer secara global dengan selisih yang cukup besar. Statcounter menempatkan pangsa pasarnya mencapai 93%, dibanding Bing yang berada di tempat kedua dengan persentase hanya kurang dari 3%.
Seperti ditulis New York Times, kontrak Samsung dengan Google bernilai sekitar US$ 3 miliar atau sekitar Rp 45 triliun per tahun. Apple bahkan memiliki kontrak serupa dengan Google senilai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 300 triliun yang akan diperbarui tahun ini.
Kontrak saat ini dalam negosiasi dan Samsung masih tetap bisa menggunakan Google. Ancaman beralih ke Bing dapat digunakan untuk menegosiasikan kesepakatan yang lebih baik.