WhatsApp Uji Coba Fitur ‘Search by Image’ untuk Perangi Hoaks
Aplikasi media sosial WhatsApp dikabarkan tengah melakukan uji coba terhadap fitur terbarunya. Melalui ‘Search by Image’, platform layanan pesan elektronik itu hendak memerangi hoaks atau kabar bohong. Fitur itu diproyeksikan dapat mengidentifikasi keaslian gambar yang telah mereka terima dalam obrolan (chat).
Penemuan uji coba fitur ini ditemukan oleh WABetaInfo dalam situsnya. Menurut laporan tersebut, platform itu sedang melakukan pembaruan melalui WhatsApp Beta 2.19.73 dengan munculnya opsi ‘Search Image’. “Akan sangat berguna karena membantu kita mengetahui apakah informasi melalui gambar adalah palsu,” ujar WABetaInfo.
(Baca: Mark Zuckerberg akan Integrasikan Whatsapp, Instagram, dan Facebook)
Pilihan opsi tersebut, demikian mereka mengungkapkannya Rabu kemarin, dapat muncul di WhatsApp ketika pengguna menekan gambar yang dikirim. Setelah itu menekan simbol tiga titik yang berada di sebelah kanan atas layar.
Melalui fitur tersebut, Whatsapp akan memberikan notifikasi bahwa gambar tersebut akan diunggah ke platform pencarian Google. Sehingga pengguna bisa menemukan gambar yang mirip atau sama dengan hasil pencariannya di platform tersebut.
Menurut WABetaInfo, belum diketahui kapan fitur tersebut akan diluncurkan oleh Whatsapp secara luas. Apalagi, perusahaan milik Facebook ini juga belum mengungkap fitur ini secara detail.
Dengan penambahan fitur ini, nantinya pengguna Whatsapp dapat memastikan keaslian gambar yang diterima melalui penelusuran sumber yang pernah mengunggahnya ke internet atau mencari gambar yang serupa. ‘Search by Image’ juga diharapkan menambah kewaspadaan pengguna dalam memerangi informasi dan berita palsu. Sebab, fitur ini memudahkan dan mempercepat proses pembuktian keakuratan informasi dari sebuah gambar.
(Baca: Facebook & WhatsApp Perangi Hoaks Jelang Pilpres )
Perlu diketahui, hal ini bukan pertama kalinya WhatsApp mencegah terhadap penyebaran hoaks di platformnya dalam 12 bulan terakhir. Sebelumnya, perusahaan ini telah mengaktifkan pembatasan terhadap pesan terusan alias forward message untuk semua penggunanya sejak awal tahun ini.
Pengguna WhatsApp hanya bisa mengirimkan pesan terusan dengan maksimal ke lima kontak saja, termasuk pengiriman pada grup obrolan (chat group). Platform tersebut memperkenalkan fungsi deteksinya terhadap pesan atau tautan yang dianggap menonjol dan mencurigakan.