Google Tutup Google+ Setelah Kebocoran Data pengguna
Toh, bukan cuma masalah keamanan yang memicu Google menutup Google+. Sebab, Google menyadari bahwa layanan jejaring sosial tersebut tak memenuhi ekspektasi pengguna.
Google mengakui bahwa tingkat penggunaan dan ikatan (engagement) pengguna Google+ sangat rendah. “Sebanyak 90 persen pengguna Google+ membuka akun mereka kurang dari 5 detik.”
Ke depan, Google bakal fokus meningkatkan keamanan pada layanan-layanannya melalui program audit yang dinamai “Project Strobe”. Program inilah yang pertama kali membuat Google sadar ada bug di Google+.
Project Strobe secara umum bakal mengkaji akses para pengembang aplikasi atau pihak ketiga ke data-data Google dan perangkat Android. Pada kasus Google+, ada 438 aplikasi pihak ketiga yang menggunakan API dengan bug berisiko, meski belum terbukti ada pengembang yang memanfaatkan celah ini.
(Baca juga: Google Akan Buka Fasilitas Komputasi Awan di Indonesia)