Platform Tanya Jawab Quora Kini Hadir dalam Bahasa Indonesia

Desy Setyowati
30 Mei 2018, 19:40
Quora
Katadata/Desy Setyowati
(Dari kiri) Pendiri Wikimedia Indonesia Ivan Lanin; Pengusaha Muda Pratiwi Hamdhana; Engineering Manager Quora Veni Johanna; Praktisi Informasi dan Teknologi (IT) dan ahli keamanan informasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Budi Rahardjo dalam peluncuran Quora berbahasa Indonesia di Jakarta, Rabu (30/5).

Platform tanya jawab Quora kini  hadir dalam bahasa Indonesia. Quora sebelumnya hadir di Indonesia dalam bahasa Inggis. Tapi, apa yang membedakan Quora dengan Google yang selama ini sudah dianggap sebagai jawaban atas segala pertanyaan?

"Misi Quora berbagi dan mengembangkan pengetahuan dunia, mempertemukan orang yang mempunyai pertanyaan dengan orang yang mempunyai jawaban," kata Engineering Manager Quora Veni Johanna di Jakarta, Rabu (30/5).

Quora lahir dari keinginan Adam D'Angelo untuk menjamin kredibilitas pada jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul di internet. Sebab pada Google, setiap orang bisa mengajukan pertanyaan tentang berbagai hal, lalu mesin akan mengarahkan ke beberapa situs seperti Wikipedia, berita, atau blog, Wordpress yang memiliki konten jawabannya. Sementara, siapapun dapat menciptakan konten tersebut tanpa validasi.

D'Angelo lantas mundur dari jabatan Chief Technology Officer (CTO) di Facebook dan mendirikan Quora pada 2009. Dirilis 2010, kini lebih dari 200 juta orang dari seluruh dunia mengunjungi Quora setiap bulannya. Setengah dari jumlah penunjung tersebut berasal dari luar Amerika Serikat (AS).

(Baca juga: Amartha, Spesialis Pemberi Kredit Mikro bagi Perempuan)

Veni menyebutkan, ada empat fondasi atas setiap artikel yang diunggah di platform-nya. Pertama, kredibilitas dengan mewajibkan pengguna menggunakan nama asli, bisa juga dengan menyertakan tautan media sosial yang lain. "Kami akan melakukan verifikasi melalui pesan, bila kami mendapat laporan atau percaya kalau nama itu palsu," ujarnya.

Kedua, konten berkualitas. Sebab, pertanyaan akan diarahkan ke pengguna lain yang kredibel. Kredibilitas itu diukur dari hasil verifikasi Quora atas nama, pekerjaan, pengalaman, dan hal-hal lain yang dincantumkan pengguna pada profilnya. Bahkan, pengguna bisa meminta pengguna lainnya yang dianggap kredibel secara langsung.

Selain diukur melalui sistem, Quora juga menyediakan fitur dukungan. Bila, pengguna menggunakan nama orang terkenal namun isinya dirasa kurang sesuai dengan jabatannya, pengguna lainnya bisa memberikan dukungan turun. Sebaliknya, jika konten yang diunggah menarik atau bagus, pengguna lainnya bisa memberi dukungan naik. Harapannya, fitur ini bisa menjadi acuan bagi pengguna dalam menilai jawaban.

(Baca juga: Carousell Dapat Suntikan Modal Rp 1,2 Triliun dari Rakuten)

Ketiga, personalisasi di Quora. Menggunakan mesin pembelajaran (machine learning), Quora akan menyesuaikan para pengguna sesuai minat, pekerjaan, pengalamannya. Dengan begitu, topik dan jawaban-jawaban yang disajikan lebih sesuai. Keempat, fokus jangka panjang karena seluruh jawaban akan disimpan dan sewaktu-waktu bisa dibagikan kepada pengguna yang membutuhkan jawaban tersebut.

Di antara ribuan jawaban yang disajikan Google, Quora membedakan diri dengan adanya keempat fondasi tersebut. Lantas Quora memperluas cakupan, sehingga hadir dalam bahasa Spanyol, Prancis, Italia, Jerman, dan Jepang sejak Oktober 2016. Lalu, Quora hadir dalam bahasa Indonesia versi beta di id.quora.com sejak April lalu. "Sekarang sudah aplikasi penuh," kata dia.

Menurutnya, Indonesia merupakan pasar yang potensial karena jumlah penduduknya yang besar. Selama ini, ia mencatat pengguna Quora dalam bahasa Inggris yang berasal dari Indonesia juga cukup banyak. "Ada lebih dari 200 juta orang di dunia berbahasa Indonesia. Itu sangat potensial," ujar dia.

(Baca juga: Himpun 4.000 Perajin, Qlapa Jajakan Produk Kerajinan Tangan Lokal)

Sebagai pengguna, Pendiri Wikimedia Indonesia Ivan Lanin merasa platform ini menjadi solusi atas ketidaktahuan masyarakat dan kemudahan bagi para ahli untuk memberikan jawaban.

Hanya, Praktisi Informasi dan Teknologi (IT) dan ahli keamanan informasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Budi Rahardjo berharap, aplikasi ini lebih banyak digunakan oleh pelajar dan mahasiswa. “Sebab, platform seperti ini akan mempermudah proses belajar mengajar.”

Sebelumnya, Quora telah mengumpulkan pendanaan putaran keempat senilai US$ 85 juta pada April 2017 lalu. Pada platform Quora, tulisan mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang paling banyak dibaca adalah terkait perjanjian Iran. Lalu konten seputar kehidupan narapidana dan pemanasan global juga banyak dicari pengguna.

Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...