Riset FEB UI: Kontribusi Ekonomi Go-Jek Capai Rp 9,9 Triliun
Sebanyak 82% mitra UMKM mengaku mengalami peningkatan volume transaksi. Adapun, 30% UMKM mengaku terdapat pengurangan biaya karena bergabung denga Go-Jek.
"85% di antaranya mengalami peningkatan volume transaksi lebih dari 5%," kata Paksi. (Baca juga: Go-Jek: Transaksi Mitra Go-Food Rata-Rata Naik 2,5 Kali Lipat)
Paksi mengklaim kemitraan dengan Go-Jek meningkatkan pangsa pasar UMKM. Sebab, 76% mitra UMKM sebelumnya tidak melayani pengiriman pesan antar. 70% mitra UMKM pun mengaku mulai memasuki ranah digital karena Go-Jek,
"Go-Jek membuka akses pasar, akses pasar penting untuk UMKM. salah satu masalah UMKM adalah akses pasar," kata dia.
Go-Food juga dinilai membantu peningkatan kesempatan usaha bagi mitra UMKM yang baru berdiri. Alasannya, 57% UMKM yang disurvei mengaku baru memulai usaha tahun 2016/2017.
Sebanyak 84% mitra UMKM bergabung dengan Go-Jek untuk meningkatkan pemasaran. Sementara 73% mitra UMKM bergabung dengan Go-Jek untuk mengadopsi perkembangan teknologi.
"Go-Jek juga buat mereka itu menambah modal usaha. UMKM akan menjadi lebih besar karena 76% UMKM menginvestasikan kembali pendapatan tambahan yang mereka dapatkan dari Go-Jek," kata dia.
Selain pengemudi dan UMKM, konsumen juga merasa diuntungkan dari kehadiran Go-Jek. Sekitar 89% konsumen mengatakan bahwa Go-Jek telah memberikan dampak yang baik bagi masyarakat secara umum.
Adapun 99% konsumen merasa puas menggunakan Go-Jek dan 98% konsumen merasa nyaman menggunakan Go-Jek. Sementara, 96% konsumen merasa aman menggunakan Go-Jek.
"Jika Go-Jek berhenti beroperasi, 78% konsumen mengatakan bahwa pemberhentian tersebut akan membawa dampak buruk bagi masyarakat," kata Paksi.