Astra dan Djarum Dikabarkan Ikut Suntik Go-Jek Sekitar Rp 3 Triliun

Pingit Aria
7 Februari 2018, 07:00
Gojek
Arief Kamaludin|Katadata
Pendiri dan CEO Go-Jek Indonesia, Nadiem Makarim.

Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan pemodal lokal juga punya antusiasme tinggi untuk berinvestasi di bisnis digital. "Tunggu sebentar lagi, pasti ada investor nasional yang masuk ke unicorn. Kalau investor lokal masuk itu akan menambah confident investor asing," katanya, Kamis pekan lalu (1/2).

Saat ini, Indonesia memiliki empat unicorn, yaitu Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak. Unicorn merujuk pada start-up dengan nilai mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp 13,3 triliun. (Baca juga: Rudiantara Bocorkan Rencana Investor Lokal Suntik Modal Unicorn)

Namun, dalam kesempatan berbeda, Selasa (6/2), Rudiantara tidak bersedia mengkonfirmasi pernyataannya tersebut merujuk kepada suntikan modal Astra dan Djarum ke Go-Jek. “Tunggu saja, saya tidak bisa bicara karena itu transaksi bisnis.”

Gojek

Selain Astra dan Djarum, sejumlah investor asing juga menyuntikkan dananya ke Go-Jek. Seperti dilansir Reuters, medio Januari lalu, investor asing itu antara lain Alphabet, induk perusahaan Google; Temasek Holdings asal Singapura; KKR & Co; Warburg Pincus LLC; dan platform online Tiongkok Meituan-Dianping.

Manajemen Google sudah mengakui adanya suntikan modal ke Go-Jek. “Investasi ini membuat kami dapat bekerja sama dengan perusahaan lokal terbaik di ekosistem startup yang berkembang di Indonesia,” kata Vice President Next Billion Users Team Google Caesar Sengupta, dikutip dari blog Google yang berjudul “Berinvestasi di Indonesia” pada 30 Januari lalu.

Menurut Rudiantara, masuknya pemodal besar seperti Google, Alibaba hingga Temasek menunjukkan tingginya kepercayaan korporasi global itu terhadap kinerja perusahaan digital di Indonesia. “Itu menunjukkan kepercayaan internasional terhadap sektor digital di Indonesia, karena kemudahan yang diberikan pemerintah," katanya.

Dengan pendanaan baru tersebut, valuasi Go-Jek ditaksir mencapai US$ 4 miliar (Rp 53,3 triliun). Sebelumnya, perusahaan yang semula berbisnis aplikasi ojek secara online hingga berkembang ke layanan jasa keuangan secara digital ini, juga mendapatkan modal dari berbagai investor asing. Di antaranya adalah raksasa teknologi asal Tiongkok, Tencent, yang menurut Reuters menyuntikkan dana sekitar US$ 100-150 juta. Tahun lalu, JD.com Inc juga menginvestasikan sekitar US$ 100 juta di Go-Jek.

(REVISI: Ada koreksi pada paragraf terakhir artikel ini mengenai nilai investasi Tencent di Go-Jek).

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Yura Syahrul
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...