Mulai Angkut Penumpang, Tak Semua Driver Ojol Taat Protokol Kesehatan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperbolehkan pengemudi ojek online seperti mitra Gojek dan Grab untuk mengangkut penumpang di ibu kota mulai hari ini. Namun, belum semua mitra driver menerapkan protokol kesehatan.
Katadata.co.id mencoba layanan ojek online dari Pasar Palmerah, Jakarta Pusat ke ITC Permata Hijau, Jakarta Selatan. Mitra pengemudi Grab yang mengantar, Edwin Tetra Aprianus (30 tahun) menggunakan masker dan sarung tangan.
Namun, Edwin belum memakai partisi. Sekat antara pengemudi dan penumpang ini memang tak diwajibkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Kementerian Perhubungan (Kemenub) pun masih mengkaji protokol kesehatan untuk ojek online, yang aturannya diharapkan bisa dirilis hari ini.
(Baca: Gojek-Grab Buka Lagi Akses Ojol, tapi Tak Beroperasi di 66 RW Jakarta)
Sedangkan Edwin mengaku kesulitan, jika harus membeli sendiri alat tersebut. Kabar baiknya, Grab berencana memberikan partisi dan alat kebersihan kepada lebih dari 8 ribu mitra GrabBike.
"Ribet kalau harus pasang sendiri. Kalau Grab yang memasang, tidak apa-apa. Toh buat protokol kesehatan," ujar Edwin kepada Katadata.co.id, Senin (8/6).
Sepanjang perjalanan selama 20 menit, Katadata.co.id menemukan beberapa pengemudi ojek online yang mengangkut penumpang, namun tak mengenakan masker dan sarung tangan. Padahal, Gojek, Grab, dan Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) sudah mengimbau pengemudi untuk menggunakan kedua atribut ini.
Lalu, di sepanjang gerbang utama ITC Permata Hijau, ada sekitar 15 pengemudi ojek online baik Gojek dan Grab menunggu pesanan. Tidak ada satu pun dari mereka yang membawa partisi.
(Baca: Ojek Online Tak Bisa Angkut Penumpang di 66 RW Jakarta, Ini Daftarnya)
Lantas, Katadata.co.id mencoba layanan ojek online dari Gojek. Namun, mitra pengemudi yakni Taufik (38 tahun) tidak menggunakan masker maupun partisi.
Taufik mengaku belum terbiasa menggunakan perlengkapan sesuai protokol kesehatan dalam waktu yang lama. Padahal, ia mengakui bahwa Gojek sudah mengimbau mitra untuk memakai perlengkapan kesehatan.
Meski begitu, ia mengaku rutin memberikan laporan cek suhu tubuhnya. Selain itu, ia menyemprotkan disinfektan terhadap kendaraan setiap pekan.
Sebagaimana diketahui, informasi mengenai cek suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan pada kendaraan mitra terlihat pada aplikasi, ketika Anda memesan layanan. (Baca: Hadapi Normal Baru, Partisi Ojek Online Harus Bersertifikasi SNI & ISO)
Sejak pagi hingga siang hari ini, baik Taufik maupun Edwin sudah mengangkut empat penumpang. Hanya satu yang membawa helm sendiri. Padahal, pemerintah, Gojek dan Grab sudah mengimbau pengguna untuk menggunakan helm sendiri guna mencegah penularan virus corona.
“Sebelumnya GoFood saja. Bahkan, pernah dalam sehari hanya satu orderan," ujar Taufik. (Baca: Anies Bolehkan Ojol Kembali Angkut Penumpang, Kemenhub Patok 2 Syarat)
Akan tetapi, kondisi berbeda terlihat di stasiun Sudirman, Jakarta Pusat. Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, beberapa pengemudi ojek online sudah menyediakan partisi.
Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita sempat mengatakan, perusahaan sudah melakukan prosedur yang mengedepankan aspek kebersihan dan kesehatan pada layanan transportasi GoRide dan GoCar. Salah satunya, mewajibkan mitra pengemudi untuk menggunakan masker, sarung tangan dan hand sanitizer saat beroperasi.
"Dari berbagai protokol dan edukasi kesehatan yang kami lakukan, mitra driver memiliki tingkat kesadaran yang tinggi atas standar dan protokol kesehatan," ujar Nila, beberapa waktu lalu.
Hal senada disampaikan oleh Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi. "Memasuki situasi 'new normal' ini, kami mengumumkan 'GrabProtect' sebagai serangkaian langkah keamanan dan kebersihan untuk meminimalkan risiko penyebaran Covid-19 pada layanan transportasi kami," kata Neneng.
Prosedur yang dimaksud yakni pemeriksaan suhu tubuh sebelum bekerja dan saat beroperasi melalui fitur online health declaration. (Baca: Ojek Online Saat New Normal: Selfie, Pakai Partisi, Bawa Helm Sendiri)