Ekosistem Startup Jakarta Ungguli Mumbai, Seoul, dan Tokyo di Asia
Perusahaan riset Genome melaporkan bahwa Jakarta memiliki ekosistem startup yang lebih baik daripada kota lainnya di Asia seperti Mumbai, Seoul, dan Tokyo. Dalam laporan Global Startup Ecosystem Report 2019 perusahaan asal Amerika Serikat (AS) ini, kota-kota tersebut merupakan kandidat penantang kuat kota dengan ekosistem startup potensial.
Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi (MIKTI) memulai inisiatif untuk memasukkan Jakarta untuk ikut kajian ekosistem pertumbuhan digital. "Jakarta punya nilai sebagai kota yang punya ekosistem berpengalaman," kata Ketua Umum MIKTI Joddy Hernady di Jakarta, Kamis (8/8).
Jakarta hanya kalah daripada Helsinki (Finlandia) dan Hangzhou (Tiongkok). Namun, Jakarta lebih baik daripada Lagos (Nigeria), Melbourne (Australia), Montreal (Kanada), Moskow (Rusia), Mumbai (India), Sao Paulo (Brazil), Seoul (Korea Selatan), Shenzhen (Tiongkok), dan Tokyo (Jepang).
Meski begitu, daftar kota penantang kuat potensial merupakan daftar kelompok kedua. Ada satu daftar kota yang punya ekosistem perusahaan startup lebih maju seperti Singapura (Singapura), Los Angeles (AS), dan Bangalore (India).
(Baca: BRI Ventures Kucurkan Rp1 Triliun untuk LinkAja dan Startup Lain)
Joddy mengungkapkan ada 7 faktor penilaian sebagai kota dengan ekosistem startup yang baik. Rinciannya, performa, pendanaan, pengetahuan, akses pasar, talenta, pengalaman, serta integrasi. "Yang harus dilakukan pada ekosistem fase ini adalah fokus keterhubungan secara global," ujarnya.