Kaesang Pangarep Gaet Goorita untuk Ekspor Sang Pisang ke 10 Negara
Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep menggaet platform Goorita untuk mengekspor produk Sang Pisang ke 10 negara. Segmen yang diincar yakni diaspora Indonesia.
Negara yang disasar yakni Amerika Serikat (AS), Kanada, Malaysia, Jepang, Taiwan, Hong Kong, Singapura, Australia, Korea Selatan, dan Tiongkok. “Ini menjadi sinergi antara Goorita dan UMKM, serta diaspora. Jadi saling mendukung,” kata Kaesang saat siaran langsung ‘Sang Pisang Mendunia’, Selasa (27/4).
CEO Sang Pisang Ansari Kadir menambahkan, kolaborasi dengan Goorita akan menghadirkan satu ekosistem baru. “Jadi, pintunya lewat Goorita. Pengiriman bisa tepat waktu dan tidak ada komplain,” katanya.
Melalui kerja sama tersebut, diaspora Indonesia bisa membeli produk kuliner berbahan pisang itu di platform Goorita. Harga produknya diupayakan sama seperti di Indonesia. Namun dengan minimal pembelian 15 kilogram.
“Itu supaya ongkos kirimnya maksimal,” ujar CEO Goorita Yuwono Wicaksono. Ia menargetkan 10 ribu diaspora Indonesia lewat kolaborasi tersebut.
Goorita merupakan platform one stop solution bagi UMKM yang ingin ekspansi ke luar negeri. Ada tiga layanan yang diberikan yakni marketplace, fulfillment, dan logistik.
Untuk layanan marketplace, Goorita terkoneksi dengan beberapa e-commerce global seperti Amazon hingga eBay. Pada layanan fullfillment, perusahaan membantu UMKM mulai dari penyimpanan produk di gudang, manajemen stok barang hingga proses pesanan pengemasan untuk pengiriman.
Lalu, ada juga layanan logistik. Goorita bekerja sama dengan perusahaan logistik global hingga domestik dalam memberikan layanan pengiriman barang. “Melalui layanan ini, diaspora di luar negeri bisa membeli produk UMKM Tanah Air,” kata Yuwono.
Sedangkan Sang Pisang merupakan perusahaan kuliner di bawah naungan GK Hebat. Akselerator UMKM ini juga membawahi beberapa merek seperti Ternakopi, Markobar, Yang Ayam, dan Siap Mas!.
GK Hebat didirikan oleh Kaesang dan Ansari. GK Hebat menjembatani kebutuhan permodalan UMKM, salah satunya dengan membeli saham untuk ditukar sebagai modal usaha.
Selain itu, memberikan pelatihan keahlian atau vokasi UMKM melalui unit usaha Enigma Bootcamp. GK Hebat juga memiliki tim operasional, pemasaran, dan keuangan yang mendampingi UMKM menjalankan usaha. Dengan begitu, pelaku usaha bisa mencari pendanaan dari investor lain ketika bisnis berkembang.
Kaesang pernah menyampaikan, bukan tidak mungkin UMKM yang berkembang bisa memperoleh pendanaan melalui pencatatan saham perdana alias IPO. GK Hebat pun tengah berdiskusi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait hal ini.
Apalagi, BEI memang memberi kesempatan bagi UKM dan perusahaan rintisan dengan aset terbatas untuk masuk pasar modal. Hanya saja, proses pencatatan UKM berbeda dengan saham perusahaan besar, yakni melalui papan akselerasi yang diberi kode khusus.