Kemitraan Gojek dan AirAsia Diprediksi Gebrak Industri Digital
Jalin kemitraan strategis, perusahaan penerbangan berbiaya murah AirAsia mengambil alih operasional layanan on-demand dan pembayaran asal Indonesia, Gojek di Thailand. Langkah tersebut dilakukan melalui lini bisnis AirAsia Digital. Lewat kemitraan, diharapkan kedua perusahaan mampu mempercepat ekspansi AirAsia SuperApp di negara ASEAN.
AirAsia SuperApp merupakan platform all in one yang melayani kebutuhan travel, gaya hidup dan program apresiasi untuk penuhi kebutuhan sehari-hari. Adapun produk yang ditawarkan meliputi akses penerbangan, hotel, paket hotel dan penerbangan, hingga terkait makanan, belanja, kesehatan, pendidikan dan konten serta periklanan.
CEO AirAsia Group Tony Fernandes menyampaikan, kemitraan strategis jangka panjang dengan Gojek mampu menggebrak industri digital. Dengan ekosistem ekonomi digital yang dimiliki AirAsia Digital, diharapkan kemitraan kali ini menjadi momen tepat untuk terus bertumbuh.
“Bisnis digital akan terus dikembangkan dan diperkuat. Kemitraan menjadi jalan mewujudkan SuperApp ASEAN,” ujar Tony.
Sementara itu, decacorn asal Indonesia Gojek terus melebarkan sayap bisnisnya dengan menjadi pemegang saham di AirAsia SuperApp. Upaya tersebut sekaligus bagian untuk meningkatkan investasi di Vietnam dan Singapura, demi memperkuat strategi bisnis internasional.
Gojek bakal mendapatkan kepemilikan saham di AirAsia SuperApp dengan nilai pasar dari aplikasi sekitar US$ 1 miliar atau setara Rp 14,5 triliun. Untuk itu, kemitraan dianggap sebagai landasan kuat bagi perusahaan untuk mengeksplorasi peluang kolaborasi lainnya di Asia Tenggara.
CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan, AirAsia Digital dan AirAsia SuperApp akan menjadi mitra dengan tujuan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Selain itu, kemitraan diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan mitra pengendara dan mitra merchant.
“Kesepakatan juga memungkinkan kami memperkuat fokus dan investasi kami di pasar internasional yaitu Vietnam dan Singapura,” kata Kevin dalam konferensi pers terbatas yang turut dihadiri Katadata.co.id, Rabu (7/7).
Vietnam dan Singapura dipandang sebagai pasar yang mampu memberikan pengembalian investasi (return on investment) secara optimal dengan peluang pertumbuhan strategis terbaik. Untuk bisa fokus di kedua pasar tersebut, maka seluruh operasional Gojek Thailand akan diambil alih AirAsia.
Sebagai informasi, saat ini Gojek sudah beroperasi di dua negara jiran sejak beberapa tahun lalu. Kedua pasar ini akan menjadi sentra pertumbuhan yang kuat untuk bisnis Gojek ke depan. Perusahan yang identik dengan warna hijau itu akan menjalankan sejumlah inisiatif untuk meningkatkan jumlah mitra driver dan mitra merchant, meningkatkan pengalaman pelanggan, hingga meluncurkan produk dan layanan baru.
Executive Director Asia Aviation Tassapon Bijleveld mengatakan, peluncuran SuperApp AirAsia di Thailand semakin memperkuat ekosistem Gojek. Tidak hanya mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan pemasok bahan segar, super app juga menciptakan kesempatan untuk mitra memperoleh pendapatan tambahan.
Masyarakat Thailand cukup akrab dengan revolusi digital. Di mana, aktivitas berbasis mobile dan real time termasuk e-commerce, fintech dan hiburan online sudah menjadi bagian gaya hidup. “Kami percaya dapat meningkatkan apa yang telah dicapai Gojek di Bangkok dan mendorong pertumbuhan lebih tinggi dengan harga kompetitif bagi masyarakat Thailand,” kata Bijleveld.
Aplikasi Gojek pertama kali diluncurkan Januari 2015 di Indonesia, dan kini berkembang menjadi on-demand network di Asia Tenggara. Gojek menawarkan berbagai layanan mulai dari transportasi, pesan-antar makanan, logistik, dan berbagai layanan on-demand lainnya.
Saat ini Gojek beroperasi di kota-kota utama di tiga negara di Asia Tenggara. Sampai dengan Maret 2021, aplikasi dan ekosistem Gojek telah diunduh lebih dari 190 juta kali oleh pengguna Gojek di Asia Tenggara.