Sambangi Setiap Supermarket, Cara Bos HappyFresh Bangun Usaha

Intan Nirmala Sari
24 April 2022, 15:50
Sambangi Setiap Supermarket, Cara Bos HappyFresh Bangun Usaha
Youtube

Sebelum internet marak digunakan, masyarakat lebih banyak berkomunikasi menggunakan pesan singkat atau yang dikenal sebagai SMS. Pada era tersebut, Fajar justru sudah memiliki software development house untuk melayani perusahaan seperti Astra dan Komatsu, dalam membuat perangkat lunak.

“Kira-kira 2008 atau 2007 akhir, kami sempat bikin aplikasi location based social network, tapi saat itu mobile data belum ada,” kata Fajar.

Tak butuh waktu lama sejak mobile data masuk ke Indonesia pada 2008, Fajar kemudian membangun Koprol Engineering yang kemudian diakuisisi Yahoo! pada 2009. Saat itu, Koprol bertugas mengelola produk komunikasi Yahoo untuk perangkat mobile Java. 

Full bareng Yahoo sekitar tiga tahun, setelahnya bikin software development house lagi, Ice House. Dua tahun di sana merasa masih ada passion yang tidak terpenuhi,” ujarnya.

Fajar mengaku sangat senang untuk melakukan pekerjaan seputar develop product, hingga memecahkan berbagai masalah atau solve user problem. Berangkat dari kesenangan itu, Fajar kembali membangun startup baru berbasis enterprise communication tools pada 2012-2013 akhir. Namun tak semulus harapan, sempat mendapatkan pendanaan, muncul kendala yang membuat startup sulit untuk mencari pendanaan baru.

Tak patah arang, Fajar kembali memutar otak merencanakan produk selanjutnya yang akan dia bangun. “Probleme apa yang kira-kira bisa saya solve,” katanya.

Menyontek dari kondisi mature markets seperti Amerika, Fajar justru melihat kesempatan yang bisa digarap dari bisnis groceries alias penyedia kebutuhan pokok. Ditambah lagi, dia kerap merasa terganggu dengan aktivitas belanja bulanan dan tak jarang membuat pengeluaran berlebih atau over spending.

“Hampir setiap minggu saya habiskan minimum sejam (ke groceries), karena anak saya masih kecil-kecil mintanya macam-macam. Tadinya cuman mau beli tomat, jadi over spending lagi,” ujar Fajar.

HappyFresh
HappyFresh (HappyFresh)

Berkaca dari kondisi tersebut dia mulai mengaitkan dengan masalah yang ada dan mulai menggalinya lebih dalam. Pucuk dicinta, teman Fajar, Markus Bihler tengah menyiapkan startup baru dan online grocery menjadi salah satu pertimbangan.

Menggandeng tim yang juga rekanannya selagi bekerja dengan Yahoo! dan Ice House, Fajar bersama Bihler, kemudian mendirikan HappyFresh pada 2014. Fajar memilih untuk menerapkan skema Scrum Agile dalam membangun HappyFresh dari sisi aplikasi. Ilmu tersebut dia peroleh saat masih bekerjasama dengan Yahoo!.

“Cara kami win the market, we become very boring service. Kami menganggap (groceries) belum boring (membosankan)," kata Fajar. "Dan targetnya, kami ingin menjadi utility service dan hadir sesuai kebutuhan.”

Aneka layanan ini untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Namun secara internal, bekerja dengan menyenangkan juga terus dipupuk. Hasilnya, riset perusahaan rintisan di bidang teknologi edukasi, RevoU, menyebutkan HappyFresh masuk papan atas di perusahaan kategori teknologi yang memiliki tingkat kebahagiaan karyawan terbaik di Indonesia pada kuartal tiga 2021.

Hal ini diukur berdasarkan rata-rata rating dan jumlah ulasan dari karyawan. Hasil riset tersebut menunjukkan HappyFresh ada di urutan ketiga, seperti terlihat dalam Databakos berikut ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...