Induk Facebook Suntik Dana Rp 43 M ke Startup Kesehatan Mental Ami
Startup kesehatan mental yang berbasis di Singapura dan Indonesia, Ami berhasil menutup putaran pendanaan awal senilai US$ 3 juta atau Rp 43 miliar termasuk dari induk Facebook, Meta. Pendanaan ini menjadi investasi pertama kepada startup tahap awal dari Meta di kawasan Asia.
Meta menyalurkan dana segar bagi startup tersebut melalui tim New Product Experimentation (NPE) Meta. Ini adalah divisi aplikasi eksperimental yang menandai investasi tahap awal.
Tujuan adanya tim ini adalah memperluas investasi Meta di luar Amerika Serikat (AS). "Sedangkan, pendanaan terhadap Ami menjadi investasi tahap awal pertama pemilik Facebook itu di Asia," demikian dikutip dari Tech In Asia, Kamis (5/5).
Selain Meta, Investor lain yang juga terlibat dalam putaran pendanaan Ami yakni Goodwater Capital, Strong Ventures, January Capital, dan Collaborative Fund.
Co-founder dan CEO Ami Justin Kim mengatakan, melalui pendanaan tersebut, Ami berusaha untuk memperluas lagi pasarnya di kawasan Asia.
Ami menyediakan layanan berupa perawatan kesehatan pribadi yang dapat diakses untuk karyawan di perusahaan. Startup ini memaksimalkan platform perpesanan seperti WhatsApp untuk komunikasi antara pengguna dan penyedia dukungan.
Melalui layanannya, karyawan dapat mendiskusikan apa saja masalah yang ada di pikiran mereka. Kemudian, karyawan dapat mengurangi kesulitan yang dirasakan dengan cara mencari dukungan.
“Apa yang kami harapkan adalah membuat narasi seputar kesehatan mental lebih proaktif bagi individu yang ingin mengadopsi gaya hidup lebih sehat," ujarnya dikutip dari Forbes.
Kim mengatakan, Ami menyediakan layanan kesehatan mental karena isu ini dirasa penting. Penyakit mental di Cina, Hong Kong, Jepang, Singapura, Korea, dan Thailand dipandang sebagai kelemahan pribadi dan kurang dapat diterima secara sosial, dibandingkan masalah lainnya.
Laporan dari Institut Kesehatan Nasional Singapura pada 2021 menunjukkan bahwa kerugian sosial dari enam gangguan kesehatan mental yang umum bisa mencapai US$ 1,2 miliar atau Rp 17 triliun per tahun. Ini disebabkan oleh masalah ketidakhadiran karyawan dan hilangnya produktivitas kerja karena masalah kesehatan mental.
Pimpinan investasi di NPE Meta Sunita Parasuraman mengatakan, Meta memberikan investasi kepada startup kesehatan mental ini karena terkesan dengan semangat dan bakat tim. "Harapannya, Ami dapat memberi orang-orang di Asia cara lain di dalam mendukung kesehatan mental mereka,” kata Parasuraman.