Para Petinggi Startup Dunia Kurangi Bakar Uang, Lanjutkan PHK di 2023
Para petinggi startup dan perusahaan teknologi di sejumlah negara memperkirakan, efisiensi masih akan berlanjut tahun depan. Efisiensi ini termasuk pemotongan biaya promosi atau ‘bakar uang’ hingga pemutusan hubungan kerja alias PHK.
Hampir 30 startup di Indonesia melakukan PHK tahun ini. Bahkan, ada yang melakukannya dua kali seperti Zenius dan JD.ID.
PHK juga terjadi di negara lain, termasuk oleh raksasa teknologi di Silicon Valley, Amerika Serikat (AS).
Data dari perusahaan penempatan eksekutif Challenger Gray & Christmas menunjukkan, jumlah karyawan teknologi yang di-PHK mencapai 80.978 selama Januari – November. Jumlahnya melonjak 535% dibandingkan tahun lalu, atau yang tertinggi sejak 2002.
Challenger Gray & Christmas mencatat bahwa lowongan kerja hanya 320.173 tahun ini. Ini terendah sejak 1993. Level terendah sebelumnya terjadi pada 2021.
Survei CNBC Internasional pun menunjukkan, para petinggi di startup dan perusahaan teknologi memilih untuk membelanjakan uang lebih banyak untuk inisiatif utama, seperti keamanan siber dan adopsi teknologi baru.
“Mempertahankan jumlah pekerja, meski sebagian besar memprediksi resesi belum terjadi dan akan segera terjadi,” demikian isi survei CNBC Internasional terhadap 23 Dewan Eksekutif Teknologi, akhir pekan lalu (15/12).
Rinciannya sebagai berikut:
- 74% akan membelanjakan lebih banyak untuk teknologi baru
- 22% mengalokasikan anggaran yang sama untuk teknologi baru
- 4% menganggarkan lebih sedikit untuk teknologi baru
Pengeluaran teknologi secara keseluruhan diperkirakan meningkat sekitar 5,1% tahun depan, setelah naik kurang dari 1% tahun ini, menurut survei terbaru Gartner.
- 52% akan mempertahankan jumlah karyawan teknologi pada tingkat yang sama
- 39% bakal menambah jumlah pegawai
Ekonom dan pengamat menilai, data itu mengindikasikan bahwa mereka tidak takut untuk melakukan PHK yang lebih besar. "Saya tidak heran jika pekerja (teknologi) itu yang tak mendapatkan pekerjaan dengan cepat,” kata Kepala ekonom KPMG Diane Swonk.
Kurangi Bakar Uang
Survei Appsflyer kepada petinggi di bidang pemasaran di AccuWeather, Miniclip, Picsart, Plarium, Liftoff, Braze, dan M&C Saatchi menunjukkan bahwa mereka akan melanjutkan efisiensi.
“Efisiensi dan peningkatan antarmuka atau user interface (UI) menjadi bagian lain dari kesuksesan di tengah tren pelemahan (permintaan),” demikian dikutip dari laporan Appsflyer, Rabu (21/12).
Rinciannya sebagai berikut:
SVP Marketing Picsart Jeff Roberto
Tim pemasaran bekerja dengan sedikit orang, anggaran yang rendah, dan target yang tinggi. Saya baru pertama kali menghadapi transisi seperti ini selama berkarier 20 tahun.
VP Digital Analytics and Audience of AccuWeater Asif Rahman
Tahun depan akan menjadi tahun yang sama, kami mencoba untuk melakukan banyak hal dengan uang dan sumber daya yang sedikit. Perusahaan mengkaji ulang biaya akuisisi pelanggan (termasuk bakar uang).
VP Growth Wealthsimple Simon Lejeune
Tahun depan akan melanjutkan ketidakpastian tahun ini. Investasi dari dana yang diberikan tidak menguntungkan. Tetapi, perusahaan teknologi yang berhasil melewati akan sangat tangguh dan lebih kuat
VP of Growth Marketing Drest Saikala Sultanova
Pandemi corona mendorong permintaan layanan gim, sehingga pasarnya melampaui US$ 136 miliar. Tahun ini, kondisi makroekonomi membayangi industri game dan diperkirakan berlanjut hingga 2023.
Inflasi yang tinggi, perlambatan ekonomi, kegiatan yang kembali ke offline akan mengubah cara pemasaran tahun depan.