Ojek Online Andalkan Antar Makanan saat Hujan, Pendapatan Tetap Turun
Pengemudi ojek online di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mengeluhkan order turun selama musim hujan. Mereka mengandalkan pesan-antar makanan, namun pendapatan tetap turun.
Sebab, order secara keseluruhan menurun. “Mungkin karena cuaca hujan, orang tidak hujan-hujanan,” kata mitra pengemudi Gojek Nana Rusmana (36 tahun) kepada Katadata.co.id, Kamis (29/12).
Pendapatannya turun dari sekitar Rp 200 ribu menjadi Rp 100 ribu per hari. Ini pun dia tetap mengambil layanan pengantaran penumpang, meski hujan.
Ia mencatat, permintaan pesan-antar makanan GoFood meningkat. Akan tetapi, “argonya kecil. Misalnya kami GoFood, jarak lumayan jauh tetapi argonya kecil,” ujar dia.
Mitra pengemudi Gojek lainnya, Rusdi (42 tahun) juga mencatat order turun selama musim hujan dari sekitar Rp 150 ribu – Rp 170 ribu menjadi Rp 100 ribu – Rp 120 ribu.
Sedangkan Mitra pengemudi Grab Trisno (59 tahun) justru mencatatkan pendapatan meningkat sedikit dibanding saat bukan musim hujan. "Pendapatan seminggu ini bersih Rp 100 ribu per hari, sudah untuk membeli makan, bensin, dan lainnya," ujarnya kepada Katadata.co.id, Kamis (29/12).
Hal itu karena persaingan menurun, lantaran ia menduga ada banyak mitra pengemudi ojek online yang tidak mengaktifkan akun alias off-bid saat hujan.
Ia juga mencatatkan bahwa permintaan layanan pesan-antar makanan GrabFood meningkat. Namun, “tarifnya murah,” tambah dia.
Begitu juga dengan mitra pengemudi Grab lainnya, Eko Prasetyo (35 tahun). “Order turun selama musim hujan, terutama pengantaran penumpang dan paket. Lebih banyak pemesanan antar-makanan," katanya.
Ketua Umum Asosiasi Driver Online (ADO) Taha Syafaril menambahkan, order menurun selama musim hujan. "Banyak masyarakat yang libur atau cuti, sehingga order sangat ‘langka’," katanya kepada Katadata.co.id, Kamis (29/12).