Raih Rp 76,9 M, Startup Waste4change Tambah Teknologi Kelola Sampah

Lenny Septiani
8 Maret 2023, 17:54
startup, Waste4Change
Waste4Change
Waste4Change meresmikan Rumah Pemulihan Material (RPM) Bekasi 2.0, berikut teknologi pengelolaan sampah

Startup Waste4Change menambah teknologi pengelolaan sampah setelah meraih pendanaan seri A Rp 76,9 miliar dari AC Ventures, Barito Mitra Investama dan investor lainnya tahun lalu.

Waste4Change pun meresmikan Rumah Pemulihan Material (RPM) Waste4Change Bekasi 2.0, berikut teknologi pengelolaan sampah.

Inovasi teknologi dan RPM 2.0 itu menghabiskan estimasi dana Rp 10 miliar. "Ini termasuk penambahan fungsi bangunan, pemutakhiran digitalisasi data, dan lainnya,” kata CEO & founder Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano kepada Katadata.co.id, Rabu (8/3).

Dengan adanya inovasi teknologi tersebut, RPM 2.0 digadang-gadang mampu mengurangi residu sampah dari 65% menjadi 10%. Kapasitas pengelolaan sampah RPM Bekasi Waste4Change juga naik dari 18 ton menjadi 22 ton dalam sehari.

Teknologi pemilahan sampah terbaru di RPM Waste4Change diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas pengelolaan sampah oleh Waste4Change. Berikut daftar mesin pemilahan sampah otomatis milik startup Waste4Vhange:

  • Conveyor: memindahkan material agar bisa mudah di pilah (anorganik dan residu : benda keras dan berserat)
  • Gibrig: memisahkan material plastik daunan dan bubur organik (untuk bsf)
  • Centris: plastik daunan dari gibrig masuk ke centris fungsinya sebagai pengering (ada 2 output plastik kering dan organik yg sisa masih nempel)
  • Blower: menyedot material plastik output dari sentris ke stage
  • Mesin cacah plastik: cacah plastik yg dari stage untuk jadi fluff

“Pendanaan di sektor pengelolaan sampah akan berdampak besar pada keberlanjutan,” katanya.

Pengelolaan sampah menurutnya merupakan kebutuhan dasar, sehingga akan ada permintaan konstan meskipun kondisi ekonomi maupun sosial berubah.

Selain itu, ada banyak inovasi yang bisa dilakukan di Indonesia. Oleh karena itu, perlu kontribusi dari pemegang kepentingan lain untuk ikut mempersiapkan ekosistem persampahan Indonesia yang bisa menerima investasi hijau.

Pengelolaan sampah termasuk ke dalam daftar prioritas investasi hijau yang ditetapkan Kementerian Keuangan. Dengan target penerapan blended finance yang menyasar pembangunan infrastruktur sektor-sektor dengan angka multiplier effect terbesar, diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup dan adopsi teknologi hijau.

Namun, sekitar 40% - 50% pembangunan TPST dan TPS3R tidak terawat dan sanitary landfill kembali menjadi tempat pembuangan sampah akibat skema pembiayaan yang tidak berkelanjutan.

Oleh karena itu, diperlukan reformasi dalam retribusi sampah yang memungkinkan penanaman modal secara berkelanjutan dan juga regulasi yang memastikan investasi di infrastruktur pengelolaan sampah menjadi lebih optimal.

“Menangani masalah sampah perlu kolaborasi dan kontribusi dari semua pihak,” kata Mohamad dalam acara peresmian RPM Waste4Change Bekasi 2.0, Rabu (8/3).

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...