Marak PHK, Riset: 86% Startup Asia Tenggara Masih Rekrut Pegawai
Sebanyak 86% pendiri startup Asia Tenggara berencana terus mengadakan rekrutmen tahun ini, meski tidak secara besar-besaran. Tahun lalu, perusahaan rintisan termasuk di Indonesia masif melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK.
Namun 2023 akan menjadi tahun menantang bagi upaya perusahaan untuk menarik, merekrut, dan mempertahankan talenta digital mengingat para pendiri startup kini menghadapi iklim geopolitik yang tidak stabil, suku bunga yang lebih tinggi, inflasi, dan kekhawatiran terkait resesi.
“Perusahaan teknologi yang sebelumnya masif melakukan PHK pada 2022 akan semakin waspada dan penuh strategi dalam merekrut talenta,” demikian dikutip dari laporan ‘Southeast Asia Startup Talent Report 2023’, Jumat (14/4).
Laporan itu digarap oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) berdasarkan analisis 10.000 poin data dan 30 wawancara dengan pendiri startup di Indonesia, Singapura, dan Vietnam.
“2023 akan menjadi masa tunggu bagi banyak startup teknologi yang ingin bertahan atau mencapai mode default alive,” demikian dikutip.