Grab Kurangi Bonus Driver Taksi Online dan Ojol Jadi Rp 2,7 Miliar

Desy Setyowati
24 Agustus 2023, 07:00
grab, ojek online, ojol, bonus ojol
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di Shalter Kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (8/6/2020).

Grab mengurangi insentif atau bonus untuk mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol 17% secara tahunan alias year on year (yoy) menjadi US$ 175 juta atau sekitar Rp 2,7 miliar. Meski begitu, transaksi pesaing Gojek ini meningkat.

Decacorn yang berbasis di Singapura itu mengurangi bakar uang atau diskon dan promosi. Rinciannya sebagai berikut:

  • Insentif atau bonus kepada mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol turun 17% menjadi US$ 175 juta
  • Insentif atau diskon untuk konsumen turun 21% menjadi US$ 245 juta atau sekitar Rp 3,7 miliar

Meski begitu, Grab mencatatkan kenaikan nilai transaksi bruto atau Gross Merchandise Value (GMV) menjadi US$ 5,2 miliar. Rinciannya sebagai berikut:

  1. Berbagi tumpangan alias ride hailing seperti ojek online atau ojol dan taksi online naik 28% menjadi US$ 1,32 miliar
  2. Pengiriman barang dan GrabFood naik 4% menjadi US$ 2,6 miliar
  3. Layanan keuangan turun 13% menjadi US$ 1,3 miliar
  4. Bisnis dan inisiatif baru turun 3% menjadi US$ 50 juta

Transaksi pengguna per bulan alias Monthly Transacting User (MTU) juga meningkat 7% menjadi 34,9 juta. Begitu pun GMV per MTU turun 3% menjadi US$ 150.

Peningkatan nilai transaksi diikuti oleh kenaikan pendapatan 77% menjadi US$ 567 juta, yang terdiri dari:

  1. Berbagi tumpangan naik 29% menjadi US$ 208 juta
  2. Pengiriman barang dan pesan-antar makanan GrabFood naik 118% menjadi US$ 292 juta
  3. Layanan keuangan naik 223% menjadi US$ 40 juta
  4. Bisnis dan inisiatif baru naik 95% menjadi US$ 27 juta

Co-Founder sekaligus CEO Grup Grab Anthony Tan mengatakan, pendapatan dan GMV layanan taksi dan ojek online alias ojol naik, karena ada peningkatan jumlah mitra pengemudi. “Ini memungkinkan kami menangkap pemulihan permintaan ride-hailing pariwisata, dan pertumbuhan permintaan domestik,” demikian dikutip dari laporan keuangan, Rabu (23/8).

Pada kuartal II, Grab berfokus menambah jumlah pasokan pengemudi taksi dan ojek online alias ojol yang aktif. Selain itu, mengoptimalkan pasokan driver yang ada untuk memenuhi pertumbuhan permintaan yang kuat.

Selama April - Juni, jumlah pengemudi taksi dan ojek online alias ojol yang aktif secara bulanan meningkat 10% yoy dan 3% dibandingkan kuartal sebelumnya atau qtoq. Hal ini karena:

Grab meluncurkan layanan mobilitas car-pooling di Malaysia dan Indonesia sebagai upaya meningkatkan keterjangkauan layanan

  • Meluncurkan aplikasi MOVE IT untuk layanan ojek online atau ojol, yang disempurnakan di Filipina
  • Pendapatan per jam transit mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol Grab meningkat 9% yoy dan 4% qtoq.

Grab Holdings Limited juga mengakuisisi 100% saham Trans-cab Holdings Ltd pada Juli (21/7). Trans-cab merupakan operator taksi terbesar ketiga di Singapura.

Trans-cab tersedia sejak 2003. Trans-cab memiliki armada gabungan taksi dan kendaraan sewa pribadi atau PHV lebih dari 2.500, dan jumlahnya bertambah berdasarkan pendapatan bersih untuk bisnis Grab.

Sementara akuisisi oleh Grab tersebut mencakup bisnis taksi dan penyewaan mobil Trans-cab, bengkel pemeliharaan, dan pengoperasian pompa bahan bakar.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...