Setelah E-commerce dan Fintech, Kendaraan Listrik Diprediksi Populer
Startup e-commerce dan teknologi finansial alias fintech populer sebelum dan saat pandemi corona. Perusahaan rintisan di bidang kendaraan listrik dinilai akan memasuki masa jaya.
“Adopsi e-commerce butuh sekitar 10 hingga 12 tahun untuk beradaptasi. Sekarang e-commerce tetap ada di sini,” kata Founding Partner AC Ventures Pandu Sjahrir dalam Bloomberg CEO Forum at Asean, Rabu (6/9).
Sementara adopsi fintech di Indonesia menjadi sangat pesat akibat adanya pandemi Covid-19, sehingga hanya membutuhkan waktu sekitar enam tahun.
“Saya pikir kendaraan listrik akan sangat mirip,” kata dia.
Menurutnya, mobil dan motor listrik bakal didorong oleh keinginan manusia mendapatkan kualitas udara yang baik. Walaupun menurutnya, tidak akan mudah mengatasi persoalan polusi udara.
“Bagi Cina, membutuhkan waktu sekitar tujuh tahun untuk menyelesaikan,” katanya. “Dalam satu tahun terakhir, pasar kendaraan listrik di India tumbuh empat kali lipat lipat.”
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Rosan Roeslani pun mengatakan, minat terhadap proyek ekosistem kendaraan listrik tinggi. "Walaupun value chains baru tiga proyek, tapi minat (menghadiri forum terkait) sangat tinggi," kata Rosan dalam konferensi pers ASEAN Indo Pacific Forum atau AIPF, Rabu (6/9).