Driver Taksi Online Demo soal Tarif dan Dampak Harga BBM Naik

Lenny Septiani
22 November 2023, 15:09
Demo taksi online, taksi online, Kemenhub,
Katadata/Desy Setyowati
Demo taksi online di Kemenhub, Rabu (22/11/2023)

Pengemudi taksi online berunjuk rasa di Kementerian Perhubungan atau Kemenhub. Demo ini terkait permohonan agar tarif naik dan dampak kenaikan harga BBM alias bahan bakar minyak.

Unjuk rasa digelar pada pukul 10.00 WIB di kantor Kemenhub. Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, ada ratusan pengemudi taksi online yang berunjuk rasa di Kemenhub menggunakan kendaraan roda empat.

Namun Sekretaris Jenderal Perkumpulan Armada Sewa Indonesia (PAS INDONESIA) Wiwit Sudarsono menyampaikan ada sekitar 1.000 pengemudi taksi online yang berdemo di Kemenhub hari ini.

“Mereka dari berbagai organisasi dan komunitas se-Jabodetabek yang tergabung dalam Revolusi Driver Online,” kata Wiwit kepada Katadata.co.id, Rabu (22/11).

Tuntutan yang disampaikan dalam demo taksi online di Kemenhub kali ini yakni penyesuaian tarif.

“Sudah dua tahun kami mengajukan penyesuaian tarif taksi online , terutama sejak kenaikan harga BBM,” ujar Wiwit. Harga BBM naik pada awal September tahun lalu, diikuti dengan kenaikan tarif ojol alias ojek online.

“Namun tarif taksi online belum ada keputusan dari Kemenhub. Yang kami minta yakni tarif batas bawah di luar biaya layanan dan potongan aplikator,” Wiwit menambahkan.

Pada sekitar pukul 11.30 WIB, perwakilan Kemenhub menemui peserta aksi. Perwakilan ini meminta waktu seminggu untuk mengkaji tuntutan para pengemudi taksi online.

Sementara itu, asosiasi pengemudi taksi dan ojek online alias ojol Revolusi Driver Online menyampaikan demo taksi online kali ini menuntut agar Pemerintah memperhatikan kesesuaian tarif dengan kenaikan harga barang-barang atau inflasi.

“Kami menuntut pekerjaan dan penghidupan yang layak. Dengan demikian, persoalan pengaturan tarif yang layak,” demikian dikutip dari keterangan pers Revolusi Driver Online.

“Tarif merupakan faktor utama bagi pendapatan kami sebagai pelaku usaha yang merasakan beban pengeluaran operasional sudah sangat tidak berimbang setelah ditetapkannya kenaikan bahan bakar minyak atau BBM, yang berimbas pada kenaikan kebutuhan pokok serta inflasi yang terjadi,” demikian dikutip.

Driver Taksi Online Gojek dan Grab Keluhkan Komisi 30%

Mitra pengemudi taksi online Grab dan Gojek mengeluhkan potongan aplikasi yang mencapai 30%. Kebijakan ini dinilai memberatkan.

“Biaya jasa aplikasi sesuai tarif, paling kecil Rp 5 ribu sampai 12 ribu,” kata Mitra pengemudi Grab Saeful Imam, 50 tahun, kepada Katadata.co.id, pada Agustus (16/8). “Dulu tidak ada uang pemesanan, dan lain lain.”

Ia pun memperlihatkan pendapatan yang diperoleh setelah dikurangi biaya layanan yang diambil oleh Grab. Rinciannya sebagai berikut:

  • Penumpang membayar Rp 87 ribu
  • Tarif Rp 77 ribu
  • Biaya jasa aplikasi Rp 9 ribu
  • Biaya asuransi Rp 1.000
  • Komisi untuk Grab 20% atau Rp 15.400

Jadi, pendapatan yang diterima oleh mitra pengemudi taksi online Grab Rp 61.000, atau berkurang Rp 26 ribu atau 29,9% dari yang dibayarkan oleh penumpang Rp 87 ribu.

Di satu sisi, order taksi online menurun. Hal ini karena pesaing bertambah dengan adanya Maxim dan inDrive yang harganya dinilai lebih murah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...