Daftar Aplikasi Ojol yang Tutup dan Bertahan Melawan Gojek dan Grab
1. Uber
Uber sempat menjajal pasar Asia Tenggara sebelum akhirnya hengkang pada Maret 2018. Saat itu, Grab yang merupakan pesaing Gojek mengakuisisi seluruh operasional Uber di Asia Tenggara.
2. Topjek
TopJek menawarkan tarif murah tanpa promo. Salah satu fitur unggulan TopJek adalah fungsi Chatroom yang saat Topjek hadir, belum diterapkan oleh kompetitor.
Selain itu, TopJek membatasi jumlah mitra pengemudi hanya 10 ribu.
3. Ojek Argo
OjekArgo sudah tidak aktif sejak 2017 dengan alasan yang tidak diketahui. Keunggulan Ojek Argo yakni pengguna hanya perlu mengunduh aplikasi, tanpa perlu mendaftar atau membuat akun.
4. Call Jack
Call Jack merupakan aplikasi ojol asal Yogyakarta yang berdiri pada 9 Desember 2010.
5. Ojekoe
Ojekkoe merupakan aplikasi ojol yang awalnya bagian dari tugas akhir pendiri yakni Katon Muchtar. Aplikasi ini hanya memungut Rp 2.500 per hari untuk mengantar penumpang.
Pada 2016, OjekKoe menyediakan layanan pesan-antar makanan, belanja, dan pengiriman instan.
Sebelum tutup, Ojekkoe memiliki 500 mitra pengemudi ojol.
6. Lady Jek
LadyJek menawarkan keunikan dengan menawarkan layanan dengan pengemudi perempuan.
LadyJek sempat memiliki hampir 3.300 mitra pengemudi ojol. Namun, LadyJek bangkrut karena keterbatasan modal.
7. Ojesy
Ojesy didirikan pada Maret 2015 oleh Evilita Adriani dan Reza Zamir di Surabaya, Jawa Timur. Nama perusahaan yakni Ojek Syar'i Surabaya.
Ojesy menyasar pasar perempuan dan anak-anak, termasuk non-Muslim dan pengguna laki-laki dengan syarat di bawah 8 tahun.
8. Blujek
Blujek disebut sebagai saingan terbesar Gojek dan Grab. Blujek dengan identitas berwarna biru itu pun memiliki jumlah armada yang cukup besar.