Unggul di Quick Count, Prabowo - Gibran Janjikan Kredit Startup

Lenny Septiani
15 Februari 2024, 15:29
prabowo, gibran, kredit startup milenial,
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan pidato dalam acara pemantauan hasil hitung cepat atau quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024).

“Kenapa ada AI, IoT, robotik? Ini untuk mengumpulkan data dalam penambahan sumber daya alam Indonesia untuk membuat perangkat, seperti silika, nikel hingga torium,” kata Budiman Sudjatmiko kepada Katadata.co.id, (27/12/2023).

Silika digunakan dalam proses fabrikasi IC atau Integrated Circuit. Nikel digunakan dalam berbagai perangkat elektronik seperti mobil listrik, handphone, dan laptop.

Lalu Torium dipakai untuk melapisi filamen tungsten yang digunakan pada perangkat elektronik, seperti pesawat televisi. 

Pengembangan hardware berbasis teknologi dapat mendorong produktivitas seperti pertanian, perikanan, dan manufaktur. “Penggunaan robotik bisa meningkatkan volume produksi misalnya,” kata dia.

Pengumpulan data juga bertujuan membuat Indonesia menguasai komoditas data di dalam negeri.

Dari sisi jaringan, tim Prabowo – Gibran berfokus pada infrastruktur jaringan atau konektivitas internet.

Kemudian dari sisi aplikasi, tim Prabowo – Gibran ingin mendorong pengembangan aplikasi berbasis digital di dalam negeri yang tidak hanya berfokus pada layanan, tetapi juga pengalaman pengguna.

Ia mencontohkan penggunaan aplikasi berbasis teknologi IoT yang menghasilkan data real-time pengiriman barang. Selain itu, tren metaverse dan pemakaian platform berbasis AI seperti ChatGPT.

Namun untuk mendukung strategi tersebut, tim Prabowo – Gibran juga berfokus pada pengembangan kemampuan sumber daya manusia atau SDM di dalam negeri. Sebab, butuh SDM yang terampil untuk mengoperasikan perangkat berbasis teknologi canggih.

Selain itu, tim Prabowo – Gibran mendorong SDM Indonesia yang memanfaatkan teknologi beserta infrastrukturnya seperti internet, untuk memproduksi produk. Budiman mencontohkan masyarakat Cina yang mulai masif membangun spare part atau komponen kendaraan listrik.

“Yang ingin dicapai dari hilirisasi digital, mulai dari hulu ke hilir yakni brain atau SDM. Mulai dari penyimpanan datanya ada di dalam negeri. Jadi Indonesia bisa mencapai kedaulatan teknologi,” ujar Budiman.

“Ekonomi digital berkembang karena kemampuan manusia. Ini bisa memicu ide dan inovasi,” Budiman menambahkan.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...