Investor Startup Dinilai Makin Hati-hati Pasca-Konflik Iran – Israel

Lenny Septiani
16 April 2024, 15:15
investasi startup, iran, israel,
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).

Ekonom Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia atau LPEI FEB UI Teuku Riefky mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai risiko lonjakan inflasi akibat konflik Iran - Israel.

“Saat konflik pecah, arus barang dan suplai terganggu, sehingga mendorong harga barang dan pangan naik,” kata Riekfy dikutip dari Antara, Selasa (16/4).

Selain itu, imported inflation atau inflasi yang berasal dari luar negeri berpotensi naik. “Ini yang perlu diwaspadai selain inflasi dalam negeri,” kata dia.

Menteri Riset dan Teknologi periode 2019 -2021 Bambang Brodjonegoro juga menyampaikan, serangan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4) dapat meningkatkan laju inflasi.

Inflasi dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yakni:

  1. Harga pangan bergejolak (volatile food)
  2. Harga barang yang diatur pemerintah seperti bahan bakar minyak (BBM) serta liquefied petroleum gas (LPG)
  3. Yang berasal dari luar negeri, yang disebabkan oleh kenaikan harga-harga di luar negeri, pelemahan rupiah, serta gangguan distribusi global

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...