Hampir 2.000 Polisi Amankan Demo Ojol dan Kurir Hari Ini
Sebanyak 1.784 personel gabungan polisi mengamankan aksi demo ojol atau ojek online dan kurir di Jakarta Pusat, hari ini (29/8). Sekitar 2.500 orang berencana untuk berunjuk rasa di depan kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika alias Kominfo pada siang ini.
"Untuk pengamanan aksi komunitas ojek online atau ojol dan kurir se-Jabodetabek, di bundaran Patung Kuda Monas dan sekitarnya. Kami melibatkan personel gabungan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro dikutip dari Antara, Kamis (29/8).
Personel gabungan tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait. Personel ditempatkan di sejumlah titik sekitar bundaran Patung Kuda Monas hingga depan Istana Negara.
Selain itu, pengamanan dilakukan untuk mengantisipasi dengan menyiapkan sejumlah personel untuk melakukan pengamanan dan mencegah massa aksi masuk ke dalam Istana Negara.
Penutupan atau pengalihan arus lalu lintas di sekitar bundaran Patung Kuda Monas dan beberapa lokasi lain bersifat situasional.
Susatyo menyebutkan rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan.
"Apabila jumlah massa tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. Kami lihat nanti jumlahnya," ujar Susatyo.
Bila massa di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas itu cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas mengarah ke sana akan dialihkan.
Selain itu, Susatyo mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan.
Susatyo juga mengimbau kepada para koordinator lapangan atau korlap dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.
"Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di bundaran Patung Kuda Monas dan beberapa lokasi lain," ujar Susatyo.
Susatyo menyebutkan personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata dan tetap menghargai massa aksi yang akan menyampaikan pendapatnya.
"Hormati dan hargai saudara kami yang akan menyampaikan pendapatnya di muka umum dengan humanis dan profesional," kata Susatyo.
2.500 Driver Ojol dan Kurir Demo dan Mogok Ambil Order Hari Ini
Sekitar 2.500 pengemudi ojek online alias ojol dan kurir berencana menggelar demo di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika alias Kominfo pada Kamis siang (29/8) pukul 13.00 WIB. Mereka juga berencana off bid atau tidak mengambil order.
Pengemudi ojek online alias ojol dan kurir yang akan berdemo tergabung dalam Koalisi Ojol Nasional atau KON. Kelompok lainnya seperti Asosiasi Driver Online atau ADO turut mendukung.
"Rencana digelar di Kominfo mulai jam satu siang. Ada sekitar 2.500 orang," kata Ketua Divisi Hukum KON Rahman kepada Katadata.co.id, Rabu (28/8).
Ia pun memerinci daftar tuntutan pengemudi ojol dalam demo besok di depan kantor Kominfo, sebagai berikut:
- Revisi dan penambahan pasal Permenkominfo Nomor 1 Tahun 2012 tentang formula tarif layanan pos komersil untuk mitra ojek online dan kurir online di Indonesia
- Kominfo wajib mengevaluasi dan mengawasi segala bentuk kegiatan bisnis dan program aplikator yang dianggap mengandung unsur ketidakadilan terhadap mitra pengemudi ojek online dan kurir online di Indonesia
- Hapus Program Layanan Tarif Hemat untuk pengantaran barang dan makanan pada semua aplikator yang dinilai tidak manusiawi dan memberikan rasa ketidakadilan terhadap mitra driver ojek online dan kurir online
- Penyeragaman Tarif layanan pengantaran barang dan makanan di semua aplikator
- Tolak Promosi Aplikator yang dibebankan kepada pendapatan mitra driver
- Melegalkan ojek online di Indonesia dengan membuat Surat Keputusan Bersama alias SKB beberapa Kementerian terkait yang membawahi ojol sebagai angkutan sewa khusus
“Kemungkinan driver ojek online dari luar Jabodetabek ikut,” kata Ketua Umum ADO Taha Syafariel kepada Katadata.co.id, Rabu (28/8).
Pria yang akrab disapa Ariel itu menyampaikan, teknis di lapangan dapat berubah tergantung arahan kepolisian.
Ariel mengatakan, mayoritas pengemudi ojek online alias ojol dan kurir protes terhadap regulasi pengiriman makanan dan barang. Para pengemudi ojek online atau ojol menilai, program yang dibuat oleh aplikator seperti Gojek, Grab, ShopeeFood, Maxim, inDrive berfokus pada perang tarif.
Alhasil, mitra pengemudi ojek online alias ojol mau tidak mau mengikuti besaran tarif yang semakin kecil. “Ini sudah di bawah ambang batas kelayakan dan biaya operasional kendaraan,” kata Ariel.
Sekretaris Jenderal Perkumpulan Armada Sewa Indonesia atau PAS INDONESIA Wiwit Sudarsono membenarkan kabar akan ada demo pengemudi ojek online alias ojol. “Ojol yang bergabung di KON akan melaksanakan aksi off bid,” kata dia kepada Katadata.co.id.
Off bid yakni tidak menerima pesanan konsumen lewat aplikasi.
Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua atau Garda Igun Wicaksono menyampaikan, informasi yang ia peroleh, jumlah pengemudi ojek online alias ojol yang akan berdemo sekitar 500 – 1.000 dari berbagai komunitas di Jabodetabek.
Menurut dia, salah satu tuntutan yang akan disampaikan oleh pengemudi ojol besok yakni status hukum ojek online. Mereka mendorong adanya Undang-undang atau UU tentang layanan ojek online.
“Dengan belum adanya legal standing bagi para pengemudi ojol maka perusahaan aplikasi bisa berbuat sewenang-wenang tanpa dapat diberikan sanksi tegas oleh pemerintah,” kata Igun kepada Katadata.co.id.