Grab Untung Rp 167 Miliar, GoTo Gojek Catatkan Laba Sebelum Pajak Positif


Kinerja keuangan Grab dan GoTo Gojek Tokopedia membaik pada kuartal pertama tahun ini. Grab untung US$ 10 juta atau Rp 167 miliar (Rp 16.710 per US$), sementara GoTo masih merugi namun mencatatkan perbaikan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA yang disesuaikan.
Seiring dengan pertumbuhan positif pada kuartal pertama 2025, Grab pun menaikkan proyeksi EBITDA yang disesuaikan sepanjang tahun ini dari US$ 470 juta menjadi US$ 480 juta.
Sementara itu, EBITDA Grup yang disesuaikan GoTo Gojek Tokopedia membaik dari kuartal I 2024 negatif Rp 101 miliar menjadi positif Rp 393 miliar. Perusahaan menyampaikan, kenaikan ini didorong oleh perbaikan dari sisi pendapatan dan peningkatan efisiensi biaya.
Katadata.co.id pun membandingkan kinerja keuangan GoTo Gojek Tokopedia dan Grab selama kuartal pertama.
GoTo Gojek Catatkan Laba Sebelum Pajak Positif
Direktur Utama Grup GoTo Gojek Tokopedia Patrick Walujo menyampaikan perusahaan terus mengoptimalkan basis pelanggan, khususnya segmen pengguna premium yang memiliki daya beli tinggi. Pada saat yang sama, GoTo terus meningkatkan penawaran di semua segmen yang didorong oleh inovasi produk berkelanjutan dan investasi di bidang teknologi.
“Kami memulai tahun ini dengan momentum yang kuat, mencetak rekor baru dan kinerja kuartalan yang menguntungkan. Hal ini mencerminkan eksekusi yang disiplin dari strategi kami dan kekuatan model ekosistem,” kata Patrick dalam keterangan pers, Selasa (29/4).
Direktur Keuangan Grup GoTo Simon Ho menambahkan perusahaan berhasil mencatatkan pertumbuhan berkelanjutan dan peningkatan profitabilitas di seluruh bisnis walaupun saat Ramadan yang biasanya terjadi perlambatan pertumbuhan.
Bisnis pinjaman terus menjadi pendorong pertumbuhan, dengan portofolio pinjaman konsumen tumbuh 108% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy).
Sementara itu, bisnis on-demand atau Gojek mencatatkan perbaikan margin tiga kuartal berturut-turut. “Awal yang kuat ini merefleksikan kekuatan bisnis dan kemampuan kami untuk menavigasi tantangan makroekonomi,” kata Simon.
Rincian laporan keuangan GoTo Gojek Tokopedia pada kuartal I 2025 sebagai berikut:
- Rugi: menurun 36% menjadi US$ 276 miliar
- Pendapatan bersih: naik 37% menjadi Rp 4,2 triliun, yang terdiri dari:
- Layanan On-Demand (Gojek): naik 33% menjadi Rp 3 triliun, yakni:
- Delivery (GoFood dan GoSend): naik 39% menjadi Rp 2,3 triliun
- Mobility (GoRide dan GoCar): naik 20% menjadi Rp 752 miliar
- Layanan Fintech (termasuk GoPay): naik 90% menjadi Rp 1,2 triliun, dengan pendapatan dari layanan pinjaman naik 168% menjadi Rp 763 miliar
- Nilai transaksi bruto atau Gross Transaction Value (GTV) naik 24% menjadi Rp 144,5 triliun, yang terdiri dari:
- Layanan On-Demand: naik 17% menjadi Rp 15,7 triliun, yakni:
- Delivery: naik 17% menjadi Rp 9,8 triliun
- Mobility: naik 17% menjadi Rp 5,9 triliun
- Fintech: naik 25% menjadi Rp 138,4 triliun. GTV Gopay tumbuh 57% menjadi Rp76,1 triliun.
- EBITDA yang disesuaikan: membaik dari negatif Rp 101 miliar menjadi positif Rp 393 miliar,
- Layanan On-Demand (Gojek): naik 89% menjadi Rp 314 miliar, yakni:
- Delivery: naik 142% menjadi Rp 133 miliar
- Mobility: naik 33% menjadi Rp 222 miliar
- Fintech: membaik dari negatif Rp 248 miliar menjadi Rp 47 miliar
GoTo Gojek Tokopedia optimistis terhadap pertumbuhan bisnis selama sisa tahun ini dan tetap yakin dapat mencapai target EBITDA yang disesuaikan selama 2025 yakni Rp 1,4 triliun hingga Rp 1,6 triliun.
Grab Untung dan Naikkan Target EBITDA yang Disesuaikan
Chief Financial Officer Grab Peter Oey menyampaikan EBITDA pada kuartal pertama mencapai rekor. EBITDA naik 71% yoy menjadi US$ 106 juta.
“Kami terus mendorong pertumbuhan yang menguntungkan di seluruh bisnis,” kata Peter Oey dalam keterangan pers, Rabu (30/4). “Menjelang kuartal kedua, kami berharap dapat mendorong nilai transaksi bruto atau GMV on-demand yang kuat dan pertumbuhan pendapatan secara keseluruhan, sambil tetap disiplin dalam hal biaya.”
Rincian laporan keuangan Grab selama kuartal pertama 2025 sebagai berikut:
- Profit: membaik dari negatif US$ 115 juta menjadi untung US$ 10 juta
- Pendapatan: naik 18% menjadi US$ 773 juta, dengan rincian per segmen sebagai berikut:
- Pengiriman naik 18% menjadi US$ 415 juta
- Mobilitas seperti taksi dan ojek online alias ojol naik 15% menjadi US$ 282 juta
- Keuangan naik 36% menjadi US$ 75 juta
- Bisnis lainnya stagnan US$ 1 juta
- Total EBITDA Segmen yang Disesuaikan: naik 26% menjadi US$ 192 juta, yang terdiri dari:
- Pengiriman naik 50% menjadi US$ 63 juta
- Mobilitas naik 16% menjadi US$ 159 juta
- Keuangan turun 9% menjadi negatif US$ 30 juta
- GMV On-Demand: naik 16% menjadi US$ 4,93 miliar, yang terdiri dari:
- Pengiriman naik 16% menjadi US$ 3,13 miliar
- Mobilitas naik 17% menjadi US$ 1,8 miliar
- Keuangan (penyaluran pinjaman) naik 56% menjadi US$ 566 juta
- Transaksi pengguna per bulan alias monthly transacting user (MTU): naik 16% menjadi 44,5 juta
- GMV On-Demand per MTU: turun 1% menjadi US$ 122
Dalam laporan keuangan setahun penuh 2024, Grab memperkirakan pendapatan 2025 mencapai US$ 3,33 miliar sampai US$ 3,4 miliar atau tumbuh 19% - 20%. EBITDA yang disesuaikan diproyeksikan naik 41% - 50% menjadi US$ 440 juta – US$ 470 juta pada 2025.
Dengan kinerja keuangan yang positif pada kuartal pertama, Grab menaikkan proyeksi EBITDA yang disesuaikan dan GoTo Gojek Tokopedia optimistis bisa mencapai target yang sudah ditetapkan.