Grab Untung Rp 283 Miliar, GoTo Akhirnya Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 62 Miliar
GoTo Gojek Tokopedia akhirnya mencetak untung kuartalan yakni Rp 62 miliar pada kuartal III. Sedangkan Grab sudah meraup profit sejak akhir 2023, dan mencatatkan laba US$ 17 juta atau Rp 283 miliar (kurs Rp 16.673 per US$) pada triwulan III.
Keuntungan Grab bahkan mencapai US$ 20 juta atau Rp 327,8 miliar (kurs Rp 16.391 per US$) pada kuartal II 2025. Rincian laba pesaing GoTo Gojek Tokopedia ini per kuartalan sebagai berikut:
- Kuartal IV 2023: US$ 11 juta
- Kuartal III 2024: US$ 15 juta
- Kuartal IV 2024: US$ 11 juta
- Kuartal I 2025: US$ 10 juta
- Kuartal II 2025: US$ 20 juta
- Kuartal III 2025: US$ 17 juta
“Mesin pertumbuhan Grab terus mendapatkan momentum,” kata CEO Grab Group Anthony Tan dalam keterangan pers, Rabu (5/11), sembari menyinggung pertumbuhan nilai transaksi alias gross merchandise value (GMV) layanan on-demand dan laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA positif selama 15 kuartal berturut-turut.
Rincian laporan keuangan Grab selama kuartal ketiga 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu alias year on year (yoy) sebagai berikut:
- Laba periode berjalan: naik 14% menjadi US$ 17 juta
- Laba usaha: membaik dari negatif US$ 38 juta menjadi untung US$ 27 juta
- Pendapatan: naik 22% menjadi US$ 873 juta, dengan rincian per segmen sebagai berikut:
- Pengiriman naik 23% menjadi US$ 465 juta
- Mobilitas seperti taksi dan ojek online alias ojol naik 17% menjadi US$ 317 juta
- Keuangan naik 39% menjadi US$ 90 juta
- Bisnis lainnya naik 24% menjadi US$ 1 juta
- Total EBITDA Segmen yang Disesuaikan: naik 30% menjadi US$ 231 juta, yang terdiri dari:
- Pengiriman naik 42% menjadi US$ 78 juta
- Mobilitas naik 21% menjadi US$ 181 juta
- Keuangan turun 8% menjadi negatif US$ 28 juta
- EBITDA yang Disesuaikan: naik 51% menjadi US$ 136 juta
- Arus Kas dari Operasional: turun dari positif US$ 338 juta menjadi negatif US$ 127 juta
- GMV On-Demand: naik 24% menjadi US$ 5,77 miliar, yang terdiri dari:
- Pengiriman naik 26% menjadi US$ 3,73 miliar
- Mobilitas naik 20% menjadi US$ 2 miliar
- Keuangan (penyaluran pinjaman) naik 65% menjadi US$ 821 juta
- Transaksi pengguna per bulan alias monthly transacting user (MTU): naik 14% menjadi 47,7 juta
- GMV On-Demand per MTU: naik 7% menjadi US$ 133
Dalam laporan keuangan setahun penuh 2024, Grab memperkirakan pendapatan 2025 mencapai US$ 3,38 miliar sampai US$ 3,4 miliar atau tumbuh 21% - 22%. EBITDA yang disesuaikan diproyeksikan naik 41% - 50% menjadi US$ 440 juta – US$ 470 juta pada 2025.
Grab merevisi EBITDA yang disesuaikan menjadi US$ 490 juta – US$ 500 juta atau naik 57% - 60%. Sementara itu, target pendapatan tidak berubah.
“Hasil kuartal ini menggarisbawahi ketahanan model bisnis kontra-siklus kami dan merupakan bukti kuat dari eksekusi yang kuat dari mitra ekosistem dan karyawan kami. Kami kini memperkirakan pendapatan Grup untuk tahun penuh,” kata Chief Financial Officer Grab Peter Oey.
GoTo Gojek Cetak Laba Sebelum Pajak untuk Pertama Kali
GoTo Gojek Tokopedia mencatatkan laba sebelum pajak yang disesuaikan Rp 62 miliar pada kuartal III atau bertambah Rp 728 miliar yoy.
“Pada kuartal ketiga, kami mencatatkan tonggak sejarah baru dengan mencapai laba sebelum pajak yang disesuaikan untuk pertama kali sebesar Rp 62 miliar,” kata Direktur Utama Grup GoTo Gojek Tokopedia Patrick Walujo dalam keterangan pers, pekan lalu (29/10).
Selain itu, EBITDA Grup yang disesuaikan GoTo Gojek Tokopedia mencapai rekor Rp 516 miliar pada kuartal III.
Rincian laporan keuangan GoTo Gojek Tokopedia pada kuartal I 2025 sebagai berikut:
- Rugi periode berjalan: membaik 85% menjadi Rp 255 miliar
- Pendapatan bersih: naik 21% menjadi Rp 4,7 triliun, yang terdiri dari:
- Layanan On-Demand (Gojek): naik 10% menjadi Rp 3,2 triliun, yakni:
- Delivery (GoFood dan GoSend): naik 10% menjadi Rp 2,4 triliun
- Mobility (GoRide dan GoCar): naik 11% menjadi Rp 95,3 miliar
- Layanan Fintech (termasuk GoPay): naik 55% menjadi Rp 1,5 triliun, dengan pendapatan dari layanan pinjaman naik 84% menjadi Rp 1 triliun.
- Nilai transaksi bruto atau Gross Transaction Value (GTV) naik 28% menjadi Rp 176,5 triliun, yang terdiri dari:
- Layanan On-Demand: naik 2% menjadi Rp 16,7 triliun, yakni:
- Delivery: naik 4% menjadi Rp 10,5 triliun
- Mobility: naik 1% menjadi Rp 6,3 triliun
- Fintech: naik 30% menjadi Rp 170 triliun. GTV Gopay tumbuh 48% menjadi Rp 95,3 triliun.
- EBITDA yang disesuaikan: naik 239% menjadi Rp 516 miliar, yang terdiri dari:
- Layanan On-Demand (Gojek): naik 115% menjadi Rp 336 miliar, yakni:
- Delivery: naik 1.354% menjadi Rp 189 miliar
- Mobility: naik 3% menjadi Rp 190 miliar
- Fintech: membaik dari negatif Rp 65 miliar menjadi positif Rp 136 miliar
GoTo Gojek Tokopedia tidak memerinci penyebab EBITDA yang disesuaikan untuk layanan delivery Gojek tumbuh 1.354%. Perusahaan hanya menjelaskan perseroan terus mendorong pertumbuhan bagi para pedagang dengan menyediakan fitur promosi yang memungkinkan penargetan konsumen secara lebih tepat.
Hal itu mendorong pendapatan dari iklan yang mencapai 2% dari GMV makanan, serta belanja promosi yang didanai pedagang yang meningkat 71%.
Grab dan GoTo Gojek Tokopedia sama-sama mencatatkan kinerja positif selama kuartal III.
