Target Salurkan Kredit Rp 200 Miliar, Danamart Gandeng Kadin
Perusahaan teknologi finansial di bidang pinjaman (fintech lending) PT Dana Aguna Nusantara (Danamart) bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jawa Barat. Organisasi pengusaha itu bisa merekomendasikan layanan Danamart kepada anggota dan mitranya.
Apalagi, Danamart menargetkan bisa menyalurkan pinjaman Rp 100 miliar hingga Rp 200 miliar tahun ini. Kerja sama ini bisa menjadi salah satu faktor pendorong penyaluran pembiayaan oleh Danamart.
CEO Danamart Patrick Gunadi mengatakan, perusahaannya fokus menyediakan akses pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). “Terlebih Bandung menurut kami merupakan kota yang mengedepankan teknologi Digital dan Smart City. Ini akan mempermudah literasi fintech lending,” kata dia dalam siaran pers, kemarin (27/6).
(Baca: Fintech Danamart Targetkan Penyaluran Kredit Rp 200 Miliar Tahun Ini)
Saat ini, Danamart sudah menyalurkan pinjaman Rp 40 miliar, akumulasi sejak November 2018. Danamart menawarkan pembiayaan UMKM mulai dari Rp 100 juta hingga Rp 2 miliar dengan bunga sekitar 16-20% per tahun.
Layanan yang disediakan Danamart di antaranya pembayaran tagihan (invoice financing), pemesanan terlebih dulu (purchase order financing, kredit ekspor, dan property based financing. Patrick optimistis, kedua layanan menjadi solusi bagi UMKM dalam memperbaiki arus kas.
Kepada pemberi pinjaman (lender), Danamart menyediakan asuransi sebesar 90% dari nilai yang diinvestasikan. “Kami memberikan imbal hasil tetap dan investasi lender akan tumbuh secara konsisten. Kami yakin ini peluang dan kesempatan bagi lender untuk menyalurkan dana dan mendapat manfaat bunga," katanya.
(Baca: Terdaftar di OJK, Fintech Danamart Fokus Garap Pasar UMKM)
Dari sekitar 103 fintech lending yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Danamart fokus menyasar UMKM. Alasannya, Patrick mencatat masih ada selisih (gap) pendanaan bagi UMKM sebesar Rp 800 triliun.
Survei perusahaan jasa konsultan internasional Pricewaterhouse Coopers (PwC) juga menyebutkan, 74% UMKM di Indonesia belum mendapat akses pembiayaan. Hal ini bisa menjadi peluang bagi fintech lending di Indonesia.
PwC memperkirakan, pinjaman yang disalurkan fintech lending mencapai Rp 223 triliun pada 2020. Sebab, penyaluran pinjaman lewat fintech lending sepanjang 2016-2018 tumbuh 793%. PwC memperkirakan, pertumbuhan penyaluran pembiayaan oleh sektor ini sekitar 214% selama 2018-2020.
(Baca: Danamart Salurkan Kredit Rp 2 Miliar untuk Bandara Kulon Progo)