Pegiat IT Ramai Kembangkan Aplikasi Kesehatan Mental Sambut New Normal
Pegiat teknologi informasi (IT) yang tergabung dalam Facebook Developer Circles, mulai mengembangkan perangkat lunak (software) yang mendukung masyarakat beraktivitas saat fase normal baru (new normal). Salah satu yang ingin dikembangkan yakni aplikasi kesehatan mental.
Facebook Developer Circle Lead Bali Reza Primasatya mengatakan, komunitas di wilayahnya berencana mengembangkan aplikasi mental health. Perangkat lunak ini dinilai sangat dibutuhkan masyarakat di tengah pandemi corona.
“Bagaimana kami bisa membuat aplikasi yang membantu pemulihan mental masyarakat dari situasi pandemi dan menghadapi normal baru. Pasti banyak yang membutuhkannya," ujar Reza saat mengikuti konferensi pers Facebook secara virtual, Selasa (16/6).
(Baca: Facebook Sediakan LInov, Ruang Berkumpul Bagi Pegiat Teknologi)
Sedangkan Facebook Developer Circle Lead Pontianak Muhammad Iqbal mengatakan, komunitasnya berencana membuat aplikasi terkait pusat informasi data Covid-19. Ini untuk menunjukan peta penyebaran virus corona di berbagai wilayah di Kalimantan Barat.
"Komunitas kami masih mengembangkan informasi terkait itu. Kami harap aplikasi ini bisa memberikan informasi ke masyarakat tentang data penderita corona di sekitar mereka," ujar Iqbal.
Kemudian Facebook Developer Circle Lead Makassar Muhammad Aryandi mengatakan, komunitasnya memiliki beberapa program. Salah satunya Developer Circle Female Training, yang bertujuan melatih calon pengembang software perempuan.
Facebook mengembangkan Developer Circle sejak akhir 2016. Saat ini, program komunitas itu memiliki lebih dari 320 ribu anggota dengan 200 lebih circles.
(Baca: Kemenkominfo Gelar Program Beasiswa Digital Bagi 15.200 Peserta)
Di Indonesia, Developer Circles tersebar di 10 kota. Di antaranya Medan, Batam, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bali dan Makassar.
Dari 10 kota itu, lebih dari 26 ribu developer yang bergabung. Perusahaan juga sudah melatih sekitar 8 ribu pengembang.
Developer Programs Manager Facebook Indonesia Trimikha Valentius mengatakan, perusahaan akan menghubungkan pengembang yang lulus program pelatihan Developer Circles dengan perusahaan teknologi yang membutuhkan kemampuan mereka. Facebook juga memberikan berbagai pelatihan secara online bagi para anggota.
Selain pelatihan rutin, komunitas itu juga memiliki beberapa program khusus seperti Developer Circles Javascript training course and bootcamp untuk 2.500 anggota. Mereka akan mendapat pelatihan pengembangan Javascript secara intensif.
(Baca: Tiga Pesan Mendikbud Nadiem kepada Google dan Para Unicorn Tanah Air)
Selanjutnya, Developer Circles mentorship, sebuah program mentorship yang mempertemukan developer senior dan junior untuk saling berbagi pengetahuan. Pertemuan dilakukan selama tiga bulan sekali.
Lalu, Facebook bekerja sama dengan Hyden Academy untuk memberikan pelatihan kepada para developer berkebutuhan khusus pada tahun lalu. Kemudian, Developer Circles Open Source Immersion, yakni sebuah inisiatif untuk mendorong para developer berkontribusi pada proyek open source.
Terakhir, Developer Circles global hackathon competition. Facebook memberikan tantangan kepada seluruh developer untuk membuat aplikasi yang dapat digunakan untuk tiga kategori, yaitu Gaming and Entertainment, Productivity and Utility, atau Social Good.
(Baca: Kominfo Alokasikan Rp 109,4 Miliar untuk 20 Ribu Talenta Digital)
