Pendapatan Anjlok karena Sanksi AS, Huawei Pangkas Dividen Karyawan

Fahmi Ahmad Burhan
8 Februari 2022, 12:35
huawei, pendapatan, pendapatan huawei, amerika serikat
123RF.com
Ilustrasi. Huawei memperkirakan pendapatan tahun lalu turun 28,9% menjadi 634 miliar yuan atau Rp 1.433 triliun.

Huawei masuk dalam daftar hitam (blacklist) terkait perdagangan AS sejak awal 2019. Alhasil, gawai buatan raksasa teknologi ini tak didukung oleh Android dari Google. Selain itu, ponsel mereka tidak memuat layanan seperti Gmail, YouTube, dan lainnya.

Akibat sanksi itu, Huawei terlempar dari posisi lima besar di bisnis ponsel. Lembaga riset TrendForce memperkirakan bahwa pangsa pasar Huawei menjadi ketujuh tahun lalu. Artinya raksasa teknologi Cina itu kalah dari Samsung, Apple, Xiaomi, OPPO, Vivo, dan Realme. 

Meski begitu, Rotating Chairman Huawei Guo Ping menyampaikan bahwa perusahaan tidak akan menyerah untuk bersaing dengan Apple, Xiaomi, dan bahkan Samsung di bisnis ponsel.

“Huawei akan terus eksis di bisnis ponsel dan dengan kemajuan berkelanjutan dalam produksi cip (chipset), takhta smartphone pada akhirnya akan kembali,” kata Guo dalam transkrip tanya jawab dengan pegawai, dikutip dari Reuters, pada tahun lalu (18/8/2021). 

Guo Ping menyatakan bahwa sanksi AS itu justru mendorong Huawei meningkatkan kemampuan merancang cip. Sedangkan cip langka setelah AS memblokir beberapa produsen asal Tiongkok, termasuk SMIC.

"Semua orang tahu bahwa cip ponsel membutuhkan teknologi canggih dalam ukuran kecil dengan konsumsi daya rendah. Huawei dapat mendesainnya, tetapi tidak ada yang dapat membantu kami membuatnya. Kami terjebak," kata Guo.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...