WIR Group Kenalkan Prototipe Metaverse Indonesia di Acara G20 di Bali
WIR Group berencana memperkenalkan prototipe metaverse Indonesia kepada dunia internasional saat perhelatan Presidensi G20 di Bali. Perusahaan ini pernah mewakili Tanah Air di ajang dunia, seperti side event World Economic Forum di Davos 2019 dan 2020.
Co-Founder sekaligus Executive Chairmand WIR Group Daniel Surya mengatakan, Metaverse Indonesia akan dirancang dengan platform yang didukung oleh teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI), virtual reality (VR), dan augmented reality (AR).
“Platform Metaverse Indonesia nantinya juga menghadirkan kota-kota besar di Indonesia dengan tata kelola yang digunakan bersifat kredibel, serta berdasarkan nilai-nilai dan kearifan budaya bangsa,” ujar Daniel dalam keterangan pers yang diterima Katadata.co.id, (11/3).
Ia menyampaikan, pengembangan prototipe metaverse itu didukung oleh pemerintah. WIR Group juga mengajak induk Facebook, Meta dan Microsoft sebagai pengembang perangkat keras seperti kacamata AR dan VR.
Di dalam negeri, WIR Group juga menandatangani kerja sama dengan sejumlah entitas dari berbagai sektor untuk ikut bergabung dalam ekosistem Metaverse Indonesia. Beberapa di antaranya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Trisakti School of Multimedia, dan Museum Boga Indonesia.
WIR Group merupakan perusahaan teknologi AI Nusantara yang masuk dalam daftar “Metaverse Companies to Watch in 2022” versi majalah bisnis internasional Forbes GE.
Chief Marketing Officer WIR Global Gupta Sitorus menjelaskan, metaverse merupakan semesta kolaboratif yang menggabungkan interaksi manusia dengan avatar. Selain itu, menyatukan berbagai produk dan layanan antara dunia nyata dengan digital tanpa batas.
Semua bisa berlangsung secara simultan dan paralel. Melalui dunia teknologi metaverse ini, nantinya apa yang terjadi dalam dunia digital akan menjadi hampir senyata dunia aslinya.
“Metaverse yang awalnya merupakan konsep fiksi ilmiah dapat menjadi kenyataan yang terus bertambah dan semakin riil seiring berkembangnya teknologi dan konektivitas,” ujar Gupta.
Menurutnya, pembangunan Metaverse Indonesia membutuhkan waktu cukup lama dan dilakukan secara bertahap hingga 2024. Ini karena kompleksitas yang tinggi.
Saat ini WIR Group tengah mempersiapkan fase pengembangan platform metaverse di Jakarta, Bali, dan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
“Metaverse ini tidak terbatas, namun untuk menavigasi serta berinteraksi di dunia ini diperlukan cara-cara khusus. Kami turut serta membangun metaverse dengan keahlian dalam pengembangan AR terkini yang bisa menjawab kebutuhan metaverse masa depan,” ujar Gupta.
WIR merupakan singkatan dari We Indonesians Rock, Rise and Rule. Perusahaan ini berdiri lebih dari 10 tahun.
Perusahaan itu memproduksi programming dan inovasi teknologi AR ke lebih dari 20 negara. Ini dengan bimbingan dari Kementerian Kominfo serta kemitraan dengan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
WIR memiliki lima paten global terkait AR dan terdaftar di nasional maupun PCT yang mencakup 153 negara.