Pesan Perusahaan Siber Rusia agar Warga RI Tak Jadi Korban Bjorka
Peretas (hacker) mengatasnamakan Bjorka melakukan setidaknya 16 kali serangan siber. Perusahaan keamanan dunia maya asal Rusia, Kaspersky pun memberikan saran agar tidak menjadi korban akibat data bocor ini.
Hacker Bjorka mengunggah 1,3 miliar data sim card ponsel warga Indonesia, 105 juta data penduduk dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga data pelanggan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky Yeo Siang Tiong menyampaikan, maraknya kebocoran data merupakan ancaman serius. Sebab, penjahat siber akan menggunakan data-data ini untuk tindakan ilegal.
“Mereka dapat menyamar sebagai orang tertentu,” kata Yeo Siang dalam keterangan pers, Selasa (14/9). Bisa juga melakukan penipuan dengan modus rekayasa sosial atau social engineering agar korban mau memberikan informasi password, kode OTP, dan lainnya.
Dia pun memberikan saran bagi pelaku usaha agar tidak menjadi korban dari kebocoran data yang dilakukan oleh Bjorka maupun hacker lainnya. Sarannya yakni:
- Menggunakan kata sandi untuk setiap akses ke sistem
- Menerapkan pengelolaan kata sandi untuk diri sendiri dan seluruh tim staf
- Meningkatkan keahlian tim terhadap ancaman siber terbaru, serta kemampuan mendeteksi dan merespons serangan dengan lebih andal
Saran untuk pengguna individu:
- Meluangkan waktu untuk mengonfigurasi perangkat seluler dengan benar. Caranya, memeriksa pengaturan perizinan untuk WhatsApp dan aplikasi seluler lainnya. Langkah ini membantu pengguna membatasi jumlah informasi yang tersedia bagi peretas yang telah menyusup ke akun WhatsApp.
- Jangan pernah membagikan kode verifikasi apa pun kepada siapa pun, melalui SMS atau telepon. Kode-kode ini adalah cara utama layanan untuk memverifikasi bahwa Anda adalah diri Anda sendiri.
- Mengaktifkan otentikasi dua faktor. Jika Anda kehilangan akses ke akun email, otentikasi dua faktor melindungi akun yang lain dari pencurian data
- Memastikan Anda menerapkan penguncian layar dan mengunduh perangkat lunak yang dapat menghapus data ponsel Anda jika hilang
- Menggunakan nomor telepon terpisah untuk masuk ke Whatsapp, Telegram, atau layanan messenger apa pun yang memerlukan nomor telepon
- Jangan mengklik tautan atau link dari orang tidak dikenal
- Selalu memperbarui perangkat tepat waktu dan memberi perhatian khusus pada pembaruan keamanan
- Hanya mengunduh aplikasi dari sumber tepercaya
- Jangan menggunakan Wi-Fi umum, terutama saat membuka layanan keuangan
- Mengunduh aplikasi perlindungan dari serangan siber