Freeport & Telkomsel Ungkap Sebab Teknologi Canggih Sulit Ada di Papua

Desy Setyowati
1 Desember 2022, 11:44
papua, telkomsel, freeport, ai, iot, teknologi
ANTARA/Marius Frisson Yewun
Salah satu tower Palapa Ring yang dibangun di pedalaman Papua

Cloud adalah layanan gabungan pengiriman data, termasuk server, perangkat lunak (software), penyimpanan data, basis data (database), jaringan, serta analisis melalui internet.

Padahal menurutnya, jika infrastruktur telekomunikasi dan pendukunganya tersedia, maka bisnis berbasis digital bisa berkembang pesat di Papua. Ia mencontohkan, e-commerce sudah bisa dijangkau di wilayah ini, namun biaya ongkir alias ongkos kirimnya mahal.

“Jadi peluang bisnis di Papua masih banyak,” kata dia. “Kami sudah adopsi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan big data. Kehadiran fiber optic membuka kesempatan bagi kami untuk mengembangkan teknologi.’

Vice President RAN Engineering and Project Telkomsel Akhmad pun mengatakan, ketersediaan air, jalan, dan infrastruktur dasar lainnya berperan dalam upaya perusahaan menyediakan akses telekomunikasi di Papua.

“Ada beberapa kasus, kami butuh teknologi panel surya, tetapi investasinya besar,” kata Akhmad.

Keamanan juga menjadi tantangan. “Bagaimana kami bisa memasang (menara BTS) di pegunungan. Ada banyak kasus ketika kami ingin membangun di sana, kami perlu berkoordinasi dengan pihak keamanan di sana,” tambah dia.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa Telkomsel membangun infrastruktur telekomunikasi yang sama di Papua maupun Jawa. Hal ini karena potensi pertumbuhan penggunaan layanan di Indonesia Timur tinggi.

“Pertumbuhan penggunaanya 10% atau lebih tinggi dibandingkan daerah lain,” ujar Akhmad. “Pangsa pasar besar dan pertumbuhan ekonomi Papua 14% menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).”

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...