Kominfo Ungkap Pekerjaan Paling Dicari meski ChatGPT Populer

Lenny Septiani
24 Februari 2023, 10:45
kominfo, chatgpt, pekerjaan paling dicari
Voicebot.ai
Ilustrasi robot AI

Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan jenis pekerjaan paling dicari meski teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) seperti ChatGPT semakin masif digunakan.

“Banyak pekerjaan akan hilang, tetapi banyak juga pekerjaan yang akan masuk karena digital," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani kepada media di Jakarta, Kamis malam (23/2).

Ia mencontohkan, Undang-undang Pelindungan Data Pribadi atau UU PDP mengharuskan perusahaan atau lembaga memiliki staf khusus keamanan siber atau Data protection Officer (DPO).

Oleh karena itu, akan banyak perusahaan merekrut pekerja dengan keahlian keamanan siber. "Kami menghitung dalam pelaksanaanya, Indonesia perlu 150 ribu - 170 ribu profesi ini untuk menjadi narahubung penerapan UU PDP," kata dia.

Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Komunikasi dan Informatika Kadin Indonesia Firlie Ganinduto mengamini hal itu. “Lahirnya UU PDP bersamaan dengan lahirnya lapangan pekerjaan baru, dalam hal ini data protection officer,” katanya dalam keterangan pers, Oktober tahun lalu (14/10/2022).

Riset Amazon Web Services (AWS) dan Gallup mencatat 85% pencari kerja di Indonesia mencari pekerja dengan 10 keahlian digital. Ini tertuang dalam laporan bertajuk ‘Asia Pacific Digital Skills Study: The Economic Benefits of a Tech-Savvy Workforce’.

Sebanyak 85% pemberi kerja di Indonesia menyoroti 10 teknologi terbaru yang akan menjadi bagian standar dari operasional bisnis di masa depan, yakni:

  • 5G 74%
  • Kecerdasan buatan atau AI / machine learning 63%
  • Edge computing 59%
  • Virtual reality / augmented reality 58%
  • Quantum computing 56%
  • Metaverse 54%
  • Robotics 54%
  • Digital twin 53%
  • Blockchain 51%
  • Cryptocurrency 46%

Sebanyak 84% pemberi kerja Indonesia ingin mengisi lowongan kerja yang mensyaratkan keterampilan digital. Namun 86% di antaranya kesulitan menemukan talenta yang mereka butuhkan.

Lalu, 50% organisasi di Indonesia lebih memilih pelamar dengan gelar sarjana, bahkan untuk posisi staf TI tingkat pemula.

Namun banyak yang mulai menyadari bahwa tantangan dalam perekrutan itu dapat diatasi dengan menerima sertifikasi industri yang diajukan pelamar. Sebanyak 88% pemberi kerja setuju sertifikasi digital atau kursus pelatihan dapat diterima sebagai pengganti gelar sarjana.

Reporter: Lenny Septiani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...