Modus Penipuan Investasi Robot Trading ATG Wahyu Kenzo, Kerugian Rp9 T
Polresta Malang Kota menangkap pelaku kasus penipuan robot trading Auto Trade Gold (ATG) Wahyu Kenzo. Modus penipuannya yakni susu nutrisi dengan bonus investasi robot trading ATG.
Korban penipuan investasi robot trading ATG Wahyu Kenzo dikabarkan sekitar 25 ribu orang dengan total kerugian Rp 9 triliun. Ini menjadi yang terbesar dibandingkan penipuan sejenis sebelumnya. Rinciannya sebagai berikut:
“Kami hari ini melakukan pemeriksaan tambahan terhadap tersangka. Ini mungkin akan ada penambahan untuk tersangka lain,” kata Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto dalam keterangan pers, Sabtu (11/3).
Polresta Malang Kota terus melakukan pendalaman terhadap tersangka. Secara maraton akan mengundang beberapa saksi termasuk istri tersangka, bagian keuangan dan manajemen perusahaan ATG.
“Sesuai dengan izin dari perusahaan, kami akan melihat domisili apakah memang sesuai dengan alamat badan hukum. Kami akan cek semua, termasuk aset, alat legalitas dari perusahaan tersebut,” ujarnya.
Polresta Malang juga akan mempertimbangkan keadilan bagi korban. “Baik secara utuh atau sebagian yang sudah diinvestasikan ini bisa dikembalikan,” kata Budi. Namun prosesnya tetap tidak melanggar ketentuan perundang-undangan.
Penangkapan Wahyu Kenzo bermula ketika seorang korban berinisial MY melaporkan ATG ke Polresta Malang.
Modus penipuan robot trading ATG Wahyu Kenzo
Penipuan robot trading ATG milik Wahyu Kenzo terpantau berjalan sejak beberapa tahun lalu.
“Yang bersangkutan mendirikan bisnis robot trading meminta RE untuk datang menemui korban agar mempresentasikan skemanya dengan bendera Auto Trade Gold (ATG) pada Juli 2021,” ujar Budi.
Saat pandemi corona, Wahyu Kenzo memanfaatkan kerentanan masyarakat untuk mendapat keuntungan pribadi. Dia mengiming-imingi keuntungan selangit dengan modal ponsel dan internet melalui setoran awal Rp 1 juta sampai Rp 40 juta.
Menurut Budi, robot trading milik crazy rich Surabaya itu awalnya berjalan normal. Namun kemudian beberapa anggota merasa aneh.
Beberapa korban yang sudah mendapatkan keuntungan, bisa menarik dengan kesepakatan rata-rata US$ 2.000. “Tapi dana yang ingin mereka (korban) tarik tidak bisa dicairkan dengan alasan sistem pending. Itu yang menjadi persoalan,” katanya.
Wahyu Kenzo juga menggunakan modus investasi susu nutrisi dengan bonus robot trading ATG. Produk susu nutrisi ini bernama Greenshake dan Gluberry.
Ia bersama manajemen di bawah naungan PT Pansaky Berdikari Bersama (Panshaka) mengiming-imingi korban paket keuntungan yang menjanjikan.
Namun hingga April 2022, komunikasi antara anggota dan manajemen ATG terputus. Dana yang ingin mereka tarik atau withdraw ini tidak bisa dicairkan.