Survei KIC: Mayoritas Fintech Pakai Teknologi Tanda Tangan Digital

Lavinda
Oleh Lavinda
24 Mei 2023, 16:47
survei
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Director of Katadata Insight Center Adek Media Roza bersama Founder startup VIDA Sati Rasuanto memencet tobol saat peluncuran Research Book VIDA 2023 di Financial Hall, Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (24/5).

Secara umum penerapan identitas digital juga memberi dampak nilai ekonomi formal yang lebih besar, meningkatkan inklusi individu di berbagai layanan keuangan, serta membantu meningkatkan kepercayaan dalam interaksi secara digital.

Dari hasil laporan tersebut, tim riset merekomendasikan tiga hal, antara lain: Pertama, dampak peningkatan akuisisi pelanggan yang mencerminkan kepercayaan konsumen setelah penggunaan identitas digital menunjukkan kebutuhan percepatan penggunaannya.

Kedua, percepatan penggunaan teknologi identitas digital juga dibutuhkan untuk mendukung proses bisnis internal perusahaan. Ketiga, pemanfaatan identitas digital yang diiringi dengan regulasi dalam layanan publik juga perlu ditingkatkan untuk mendukung efektivitas dan efisiensi.

Founder and Group CEO of VIDA Niki Luhur mengatakan layanan Digital Identity lahir sebagai solusi atas tantangan transformasi digital, yakni masalah kejahatan siber seperti pencurian identitas dan penipuan identitas. Dalam hal ini, VIDA berupaya untuk membantu baik pelaku industri, masyarakat, dan pemerintah dalam memahami Digital Identity sebagai solusi keamanan.

“Adopsi Digital Identity menjadi salah satu kunci perkembangan bisnis dengan memungkinkan perusahaan meningkatkan performa bisnisnya dari segi kecepatan, skala bisnis, keamanan, dan dampak sosial,” ujar Niki.

Di Indonesia, penerapan identitas digital diatur melalui Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Nomor 19 Tahun 2016, dan semakin mendesak implementasinya semenjak hadirnya UU Perlindungan Data Pribadi No 27 Tahun 2022.

Mengutip data Microsoft dan International Data Corporation (IDC), sebanyak 46% konsumen Indonesia tidak mempercayai layanan digital, termasuk layanan keuangan digital. Padahal, ekonomi digital Indonesia diprediksi memiliki prospek yang bagus di masa mendatang.

Sementara berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksikan sebesar US$220 miliar - US$360 miliar pada 2030, atau setara 9% - 15% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Oleh karena itu, dalam laporan disebutkan, para perusahaan penyedia layanan digital harus memastikan keamanan, kerahasiaan pribadi, etika, kepatuhan, dan reliabilitas demi membangun kepercayaan konsumen. Salah satunya melalui identitas digital.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...