Harapan Konsumen bagi Operator FMC seperti Telkomsel dan XL Axiata
4. Sosialisasi yang baik kepada masyarakat. Jangan terlalu banyak berjanji manis atau membuat pelanggan berharap berlebihan dengan layanan baru.
Analis BRI Danareksa Niko Margaronis mengatakan, ada perbedaan antara layanan 5G dan FMC. Saat ini, kebutuhan penggunaan 5G di Indonesia belum banyak, yakni baru untuk segmen enterprise dan fixed wireless.
"FMC ini baru permulaan. Penetrasi fixed broadband bisa 14% juga didorong oleh double play konvergensi layanan TV dan internet. FMC ini bisa jadi double play selanjutnya yang bisa dorong penetrasi fixed broadband jadi 20%-30% ke depannya," kata Niko.
Ia juga menyoroti adanya peluang pendapatan baru operator dengan FMC. Sebab ada estimasi tambahan ARPU mencapai Rp 200 ribu, dibanding ARPU pada layanan mobile broadband saat ini yang berkisar antara Rp 40.000-Rp 45.000.
"Itu keuntungan yang sangat besar, biaya bisa naik untuk meningkatkan ARPU, tapi tetap bisa mengarahkan pendapatan lebih banyak bagi operator yang sekarang," lanjutnya.
Selain bisnis baru yang memberikan peluang pendapatan baru, FMC juga mendorong operator fokus untuk memberikan tawaran layanan yang lebih baik ke pelanggan sehingga ARPU pun bisa lebih sehat.