Viral Cuaca Dingin RI karena Fenomena Aphelion, Ini Penjelasan BMKG
Pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin. Adanya pola tekanan udara yang tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia atau dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia.
Angin ini bertiup menuju wilayah Indonesia melewati perairan Samudra Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin. Hal ini mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia, terutama bagian selatan khatulistiwa terasa juga lebih dingin, yakni Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Selain dampak angin dari Australia, berkurangnya awan dan hujan di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara turut berpengaruh ke suhu yang dingin di malam hari. Sebab, tidak adanya uap air dan air menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer.
Tak hanya itu, langit yang cenderung bersih awannya akan menyebabkan panas radiasi balik gelombang panjang ini langsung dilepas ke atmosfer luar. Hal itu kemudian membuat udara dekat permukaan terasa lebih dingin terutama pada malam hingga pagi hari. Ini yang membuat udara terasa lebih dingin terutama pada malam hari.
Fenomena ini merupakan hal yang biasa terjadi tiap tahun, bahkan hal ini pula yang nanti dapat menyebabkan beberapa tempat seperti di Dieng dan dataran tinggi atau wilayah pegunungan lainnya, berpotensi terjadi embun es yang dikira salju oleh sebagian orang.