Mantan Bos Samsung Jadi Buronan Akibat Jual Teknologi Cip ke Cina

Lenny Septiani
15 Desember 2023, 11:39
Samsung, korea selatan
Samsung
Ilustrasi. Jaksa penuntut menilai bahwa kerugian yang disebabkan oleh kebocoran teknologi ke CXMT dapat mencapai beberapa triliun won Korea.

Kantor Kejaksaan Korea Selatan akan membuat surat perintah penangkapan mantan pejabat Samsung Electronics terkait dugaan pencurian teknologi perusahaan untuk pembuat cip Cina.

Berdasarkan laporan MBC, pengadilan Korea Selatan akan memutuskan permintaan surat perintah penangkapan dari jaksa penuntut pada akhir minggu ini. Kantor kejaksaan Korea Selatan mengatakan bahwa seorang mantan karyawan Samsung Electronics yang meninggalkan perusahaan delapan tahun lalu, memberikan informasi terkait cip memori DRAM inti Samsung Electronics kepada perusahaan pembuat cip China Changxin Memory Technologies Inc (CXMT).

Jaksa penuntut menilai bahwa kerugian yang disebabkan oleh kebocoran teknologi ke CXMT dapat mencapai beberapa triliun won Korea. Selain itu, kasus ini diduga melibatkan belasan pemasok Samsung Electronics lainnya.

Samsung Electronics dan CXMT belum memberikan komentar terkait kabar tersebut kepada Reuters.

Pada April 2023, Amerika Serikat (AS) meminta Korea Selatan untuk mendesak produsen cip menghentikan penjualan ke pasar di Cina. Penghentian penjualan ini sebagai balasan karena Beijing menerbitkan larangan penjualan Micron Technology Inc, produsen cip semi konduktor dan produk teknologi lain asal Amerika.

Financial Times yang melaporkan informasi ini menggunakan sumber mengatakan bahwa Washington meminta Seoul untuk mendorong Samsung Electronics dan SK Hynix menahan diri untuk berjualan ke Cina. White House tidak mengomentari laporan FT. Namun, mereka menyatakan bahwa pemerintahan Biden dan Yoon berupaya mengoordinasikan investasi di sektor semikonduktor, mengamankan teknologi penting, dan mengatasi tekanan ekonomi. 

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...