Tsunami Selat Sunda Sebabkan Puluhan Hotel Sekitar Carita Rusak Parah
Puluhan hotel, vila, beserta fasilitas pendukung pariwisata lain di sekitar Carita, Banten, rusak parah akibat diterjang tsunami yang melanda area Selat Sunda, Sabtu (22/12) malam lalu.
Ketua Tim Tourism Crisis Center (TCC) Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Guntur Sakti mengatakan tercatat ada sekitar 69 hotel, villa, 60 warung makan dan toko mengalami kerusakan bangunan hingga 90%.
Ia menambahkan hotel dan penginapan di sekitar Carita mengalami kerusakan paling parah, di antaranya Hotel Mutiara Carita 35 cottage dan 24 kamar hotel rusak dengan kerusakan bangunan mencapai 85%. Sambolo Beach Bungalow juga demikian. Dari 31 bungalow yang tersisa, tiga bungalow dilaporkan mengalami kerusakan bangunan hingga 90%.
(Baca: Terdampak Tsunami Selat Sunda, Destinasi Wisata Lampung Selatan Lumpuh)
Selain itu Villa Rika Sambolo mengalami kerusakan bangunan hingga 90% dan Lucia Cottage dengan kerusakan bangunan 70%.
"Sebanyak 50 penginapan dan hotel tidak berdampak pada kerusakan tetapi berdampak pada tidak adanya pengunjung di sekitar Carita," kata Guntur Sakti, Rabu (26/12).
Sementara terkait akses jalan menuju lokasi wisata, fasilitas umum pariwisata di sepanjang jalan tersebut masih dalam proses pembersihan. Untuk jaringan telekomunikasi, Telkomsel dan PT Telkom sedang melakukan perbaikan jaringan, sedangkan jaringan listrik sudah berfungsi.
(Baca: Terdampak Tsunami Selat Sunda, Destinasi Wisata Lampung Selatan Lumpuh)
Sejumlah pos kesehatan terpantau sudah didirikan, antara lain di Pantai Carita, Pantai Panimbang, dan Kabupaten Pandeglang. Bantuan untuk korban tsunami sudah mulai berdatangan dari beberapa organisasi dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Guntur menambahkan Tim TCC sudah terjun dan memantau langsung agar selalu update dengan perkembangan kondisi di wilayah yang terdampak tsunami.
"Khususnya terkait wisatawan dan atraksi, amenitas, dan aksesilitas yang terdampak. Mudah-mudahan, itu semua akan membuat situasi semakin terang. Tidak banyak hoaks, tidak menciptakan kepanikan, dan semua bisa melewati situasi ini dengan baik," ujar Guntur Sakti.